ESDM Bangun Pembangit Lsitrik Limbah Sawit di Papua

ROKAN HULU – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan membangun proyek percontohan pemanfaatan limbah cair sawit untuk pembangkit listrik perdesaan di wilayah Papua.
Direktur Bioenergi Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan pemanfaatan limbah cair sawit untuk pembangkit listrik bertujuan untuk mengurangi dampak lingkungan. “Kami sekarang sedang melihat ke Papua. Saat ini masih studi kelayakan. Apabila hasilnya layak maka akan dibangun,” kataDadandi RokanHulu, Rabu (17/9).
Dadan menuturkan limbah cair sa­ wit sudah banyak yang diolah dilaku­ kan oleh 12 perusahaan kelapa sawit untuk menghasilkan energi listrik. Hanya saja daya listrik tersebut dijual kemudian dijual ke PT PLN (persero) atau pun digunakan untuk kepentin­ gan perusahaan sawit.
Dia mengatakan, proyek limbah sawit untuk listrik perdesaan, per­ tama kali diterapkan di Rokan Hulu, Riau. Proyek tersebut berkapasitas 1 Megawatt (MW) telah diresmikan oleh Kementerian ESDM dan diser­ ahkan pengelolaannya kepada Badan Usaha Milik Desa pada 16 September kemarin. “Sudah ada 12 perusahaan sawit di Kalimantan dan Sumatera. Tapi belum ada yang digunakan untuk perdesaan,” ujarnya.
Dia menambahkan, model ideal pembangunan proyek listrik perd­ esaan telah diterapkan di Rokan Hulu. Pasalnya pembangunan proyek itu melibatkan sejumlah pihak antara lain Kementerian ESDM yang memban­ gun pembangkit listrik, pemerintah kabupaten Rokan Hulu yang mem­ bebaskan lahan dan membangun jar­ ingan listrik, serta perusahaan sawit PT Arya Rama Prakarsa menyediakan limbah sawit. “Kami harapkan model kerjasama seperti ini bisa terjalin di tempat lain,” ujarnya.
Indonesia memiliki luas kebun sawit terbesar di dunia mencapai 9,27 juta hektar atau melebihi luas sawah sekitar 8,03 juta jektar. Industri kelapa sawit menghasilkan limbah cair yang disebut palmoil mill effluent (POME). Limbah itu kaya akan senyawa organik yang juga melepaskan gas metana dalam jumlah besar ke atmosfer. Hal itu bisa mengakibatkan pemanasan global setara 21 x gas karbondioksida sehingga limbah cair ini harus diolah dulu sebelum dibuang ke lingkungan.
POME diolah dalam Anaerobic Baffled Reactor yaitu suatu bak rak­ sasa yang tertutup oleh Geomembran HDPE sehingga gas metana yang dikeluarkan akan terperangkap. Gas ini kemudian dialirkan untuk diolah dan dimurnikan sehingga menjadi bahan bakar mesin pembangkit listrik. Untuk menghasilkan daya 1 MW diperlukan 45 ton tandan buah segar (TBS) per hari untuk diolah. Listrik sebesar IMW itumampumemenuhi kebutuhan 1055 kepala keluarga. Pasokan listrik dari gas engine dihubungkan melalui jar­ ingan transmisi dan distribusi hingga ke rumah tiap warga desa. Listrik yang dihasilkan dari biogas lebih murah dibandingkan dengan teknologi ber­ basis BBM. (rap)
Investor Daily, Kamis 18 September 2014, hal. 9

Print Friendly, PDF & Email

Share this post:

Related Posts

Comments are closed.