Terminal Domestik Baru Bandara Ngurah Rai Dioperasikan

JAKARTA – PT Angkasa Pu­ra (AP) I selaku operator Ban­dara I Gusti Ngurah Rai Bali mulai mengoperasikan ter­minal domestik bar u di ban­dara tersebut pada Rabu (17/9) setelah direnovasi se­ lama setahun. Pengoperasian ter­minal ini ditandai dengan be­berapa acara khusus untuk me­nyambut penumpang di area komersial terminal kedatangan dan keberangkatan domestik.
“Terminal domestik di­de­ korasi secara berbeda, dengan di­tam­pilkannya dekorasi layangla­yang sesuai tema terkait ge­ laran Bali Kite Festival, festival layang-layang tahunan yang diselenggarakan di Padang Ga­ lak, Sanur, Bali,” ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura I Tom­my Soetomo dalam siaran persnya, yang diterima Investor Daily, Rabu (17/9).
Dia mengatakan, persiapan peng­operasian terminal domes­ tik baru ditandai dengan acara ope­rasi boyong pada Selasa (16/9) malam, dilanjutkan de­ ngan proses check in pertama pe­numpang pada Rabu pukul 04.30 WITA. Setelah itu, pada pukul 06.30 WITA dilakukan pe­lepasan penumpang pertama Garuda Indonesia jurusan Den­ pasar–Yogyakarta dengan pe­ ngalungan kain.
“Tak hanya itu, di terminal ke­berangkatan juga disajikan beberapa hiburan, mulai dari pertunjukan musik, photo booth, kids face painting, hingga dart game. Para penumpang akan men­dapat kopi gratis serta vocer belanja yang dapat digunakan di area komersial terminal do­mes­ tik pada hari yang sama,” imbuh Tommy.
Kegiatan ini, menurut Tommy, me­rupakan rangkaian kegiatan tematik yang diselenggarakan untuk memberikan pengalaman unik dan menyenangkan bagi pengguna jasa bandara. “Kami ber­harap acara ini mampu men­ dapat respons yang baik dan mampumeningkatkan ke­puasan bagi pengguna jasa di Bandara I Gusti Ngurah Rai,” katanya.
Konsep area komersial ba­ ru yang ditawarkan di Ban­ dara I Gusti Ngurah Rai me­ ru­pakan upaya Angkasa Pura I dalam memberikan fasilitas dan layanan kelas dunia ba­ gi para penumpang. Tata le­ tak komersial didasarkan pa­da beberapa prinsip, seperti pe­ nyederhanaan ar us pe­num­ pang dan peningkatan area komersial di zona tengah, pe­ nyebaran dan kombinasi ben­ tuk area komersial, serta pe­ nyediaan zona berbelanja last minute. Perbaikan signifikan ini memungkinkan semua pe­ numpang untuk melewati area komersial utama.
“Konsep komersial baru ini menyiratkan semangat Ba­li dan Indonesia melalui pro­duk, layanan, kenyamanan ber­ belanja, dan pengalaman pe­ numpang sekaligus sebagai upaya Angkasa Pura I dalam pe­ningkatkan pendapatan nonaeronautika,” tegas Tommy.
Sebelumnya, operator ban­ dara ini telah menyelesaikan pe­ngembangan terminal in­ter­ nasional pada tahun lalu. Bah­ kan, terminal tersebut su­dah dioperasikan saat dihelat Kon­ ferensi Tingkat Tinggi (KTT) Apec pada 2013 . Dengan dioperasikan se­ luruh terminal domestik dan internasional, Kapasitas ter­ minal penumpang di Bandara Ngurah Rai saat ini menjadi yang terbesar di Indonesia.
De­ngan kapasitas hingga 25 juta penumpang per tahun, ban­dara ini mengalahkan daya tampung Bandara SoekarnoHat­ta yang saat ini sekitar 22 juta penumpang dan Bandara Kualanamu sebanyak 8,1 juta penumpang.
“Saya harap, meski kapasitas su­dah ditingkatkan, umur bandara ini tidak hanya bertahan empat hingga lima tahun ke de­ pan. Apalagi, per tumbuhan jumlah penumpang selalu terjadi se­besar 15% setiap tahun,” tutur Tommy.
Desain Ulang
Sementara itu, General Mana­ ger PT Angkasa Pura I Bandara Ah­mad Yani, Semarang, Priyo Jatmiko mengatakan, pem­ bangunan Bandara Ahmad Yani, Semarang harus didesain ulang, karena dari evaluasi atas hasil pe­nyelidikan tanah ditemukan adanya perbedaan lapisan tanah untuk pendukung konstruksi.
“Bila dibandingkan dengan rencana awal ternyata pem­ba­ ngunan Bandara Ahmad Yani ha­rus didesain ulang,” kata Pri­yo.
Menurut dia, desain ulang ha­ rus dilakukan karena perbedaan la­pisan tanah berakibat pada per­ubahan metode penguatan tanah sehingga material yang sebelumnya batu diganti men­ ja­di tanah. Perbaikan kontur ta­nah ini berakibat pada waktu pengerjaan pembangunan ban­dara yang semakin lama. Mes­ki demikian, kata dia, saat ini pihaknya sudah mulai me­ lakukan pengerjaan fisik.
“Pengerjaan fisik sedang di­ laksanakan adalah pembuatan tanggul atas bandara guna pema­ sangan pagar perimeter,” jelas dia.
Priyo menuturkan, pihaknya ber­upaya antara proses desain ulang bandara dan pekerjaan fisik berjalan paralel dengan tu­juan untuk mengefektifkan waktu. Selanjutnya, pekerjaan fisik konstr uksi bisa di­lak­ sanakan setelah proses peng­ urukan dan pemadatan tanah selesai.
Untuk proses pengurukan, tanahyangdibutuhkan sebanyak 400 ribu meter kubik, selain ta­nah dibutuhkan material pasir, karena berguna untuk ke­kuatan konstruksi bangunan. “Ha­rapannya, pembangunan bandara berjalan lancar, baik itu pengerjaan fisik maupun proses redesain. Saat ini, cuaca juga sangat bagus untuk pengerjaan bandara ini,” jelas dia. (ean)
Investor Daily, Kamis 18 September 2014, hal. 6

Print Friendly, PDF & Email

Share this post:

Related Posts

Comments are closed.