Pemerintah Minta Newmont Bangun Smelter Sendiri

JAKARTA – Pemerintah mem­ inta PT Newmont Nusa Tenggara mengkaji pembangunan pa brik pengolahan (smelter) sendiri, di luar kerja sama dengan PT Freeport In­donesia.
Dirjen Mineral dan Batubara Ke­ menterian ESDMR Sukhyar di sela rapat dengan Komisi VII DPR di Jakarta, Senin (15/9) mengatakan, pemerintah tidak ingin Newmont bergantung smelter pada Freeport.
“Kami melihat kalau Newmont ber­gantung pada Freepor t, se­ mentara kuota sepenuhnya diam­ bil Freeport, maka akan menjadi ma­salah bagi Newmont,” katanya seperti dikutipAntara.
Ia mengakui, Newmont sudah melakukan kajian pembangunan smelter dan hasilnya tidak ekono­ mis. Pemerintah, lanjutnya, juga su­dah memutuskan Newmont me­ num­pang smelter Freeport karena kendala keekonomian tersebut.
“Namun, kami minta Newmont mengkaji lagi kemungkinan mem­ bangun dengan mencari mitra lain di luar Freeport,” katanya.
Dalamnota kesepahaman (MoU) renegosiasi kontrak karya, lanjut­ nya, juga disebutkan Newmont akan bekerja sama dengan pihak lain termasuk Freeport.
Apalagi, lanjutnya, Newmont be­rencana melanjutkan investasi di­­Elang Dodo, sehingga perlu ke­ pastian keberlanjutan pasokan ke smelter. “Sekarang teknologi se­ma­ kin maju, sehingga Newmont bisa mengkaji lagi apakah ekonomis ka­ laumembangun ‘smelter’,” katanya.
Pada 3 September 2014, pemerin­ tah dan Newmont menandatangani nota kesepahaman (MoU) poinpoin renegosiasi kontrak pertam­ bangan Batu Hijau, Nusa Tenggara Barat.
Salah satu klausul MoU adalah Newmont akan memakai smelter yang dibangun Freepor t. NNT me­nandatangani Kontrak Kar ya Generasi IV yang pada 2 Desember 1986.
Sebanyak 56% sahamnya dimiliki oleh Nusa Tenggara Par tner­ ship BV yang dikuasai Newmont Mi­ning Corporation dan Nusa Tenggara Mining Corporation of Japan. Pemegang saham lainnya adalah PT Pukuafu Indah 17,8%, PT Multi Daerah Bersaing 24%, dan PT Indonesia Masbaga Investama 2,2%. (es)
Investor Daily, Selasa 16 September 2014, hal. 9

Print Friendly, PDF & Email

Share this post:

Related Posts

Comments are closed.