BANDA ACEH, KOMPAS —Sebanyak 33 proyek hasil kerja sama regional tiga negara, yakni Indonesia, Malaysia, dan Thailand, menanti keterlibatan swasta. Proyek-proyek yang telah dipertahankan keberadaannya oleh kerja sama regional Indonesia, Malaysia, dan Thailand Growth Triangle itu harus melibatkan swasta dan menggandeng Bank Pembangunan Asia sebagai mitra regional sejak 2006.Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung memimpin pertemuan delegasi tiga negara dan berbagai pihak terkait dalam pertemuan Indonesia, Malaysia, dan Thailand Growth Triangle (IMT-GT), Minggu (14/9), di Banda Aceh. Chairul mengatakan, kerja sama ini berkomitmen dua atau tiga proyek berdampak besar segera diselesaikan sehingga bisa segera dipamerkan kepada publik.
Pertemuan itu juga membahas upaya membentuk fasilitas transportasi darat, laut, dan udara di lingkungan IMT-GT yang meliputi 10 provinsi di Indonesia (seluruh Sumatera), 8 negara bagian di Malaysia, dan 14 provinsi di Thailand. Selain itu, melibatkan sektor swasta pada pembentukan Zona Ekonomi Khusus Perbatasan di sejumlah lokasi. Pada proyek diupayakan ada faktor kunci, infrastruktur berkualitas, dan keterhubungan di antara industri yang tepat.
Gubernur Aceh Zaini Abdullah mengatakan, kerja sama regional ini akan berdampak langsung terhadap kemajuan di tingkat provinsi. ”Hanya kami masih menghadapi sejumlah masalah yang berhubungan dengan harmonisasi perundangan pusat dan daerah antara lain menyangkut bea. Gula yang masuk Sabang hanya bisa ke daratan Aceh (Sumatera) jika membayar bea. Masalah ini masih akan dibahas,” ujarnya.
Hingga saat ini, ada 33 proyek yang dilaksanakan dari 72 proyek yang dirancang. Seluruh proyek berbagai kelompok ini rata-rata sudah terlaksana sekitar 46 persen. Untuk kelompok proyek infrastruktur dan transportasi, terlaksana 10 proyek dari 25 proyek. (ODY)
Kompas 15092014 Hal. 17