JAKAR TA – Sepekan setelah penandatangan nota kesepahaman (memorandum of understanding/ MoU) amandemen kontrak pertambangan, PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) belum mendapatkan izin ekspor konsentrat. Padahal izin ekspor itu diharapkan segera terbit agar kegiatan produksi di tambang Batu Hijau, Nusa Tenggara Barat bisa dimulai.
Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) R. Sukhyar mengatakan rekomendasi Surat Persetujuan Ekspor (SPE) belum diterbitkan lantaran masih dirumuskan besaran kuota ekspor bagi NNT.
“Kuota ekspor kan mengacu ke kapasitas smelter yang dibangun bersama Freeport (PT Freeport Indonesia),” kata Sukhyar di Jakarta, Kamis (11/9).
Sukhyar menuturkan kapasitas smelter yang dibangun Freeport mencapai 400 ribu ton tembaga katoda. Artiannya membutuhkan bahan baku konsentrat sebesar 1,6 juta ton. Dia bilang kuota ekspor bagi Freeport dan Newmont tidak boleh lebih dari 1,6 juta ton per tahun. Besaran pasok an konsentrat masing-masing pihak itulah nantinya menjadi kuota ekspor yang ditetapkan ESDM.
Dalam pembangunan smelter itu, Newmont bertindak sebagai pemasok konsentrat. Hanya saja yang menjadi masalah Freeport tidak memberi ruang bagi Newmont untuk memasok konsentrat lantaran Freeport sepenuhnya memasok konsentrat ke smelter itu. Sukhyar bilang pihaknya akan turun tangan untuk menyelesaikan masalah pasokan ini.
“Freeport kan inginnya semuamilik dia, tapi Newmont kan enggak dapat jadinya. Kami buat kebijakan supaya mereka bisa saling berbagi,” ujarnya.
Presiden Direktur NNT, Martiono Hadianto sebelumnya mengatakan penandatanganan nota kesepaham an ini memungkinkan NNT segera memperoleh izin ekspor konsentrat tembaga. Setelah izin ekspor diperoleh, NNT akan memanggil para karyawan dan kontraktor untuk kembali bekerja dan memulai kembali kegiatan operasi tambang tembaga dan emas Batu Hijau secara aman dan tepat waktu.
“Kami memperkirakan tambang Batu Hijau akan kembali melakukan ekspor konsentrat tembaga dan beroperasi secara normal pada September ini,” ujarnya. (rap)
Investor Daily, Jumat 12 September 2014, hal. 6