JAKARTA – PT Jasa Marga Tbk mengupayakan pembentukan badan usaha jalan tol (BUJT) Medan-Kua lanamu-TebingTinggi dapat terealisasi dalam dua pekan mendatang atau sebelum groundbreaking proyek itu pada 23 September 2014. Perusahaan jugamenyiapkan Rp 450miliar sebagai modal awal anak usaha itu.
“Sekarang dalam proses (pemben tukan BUJT), dua hingga tiga minggu akan keluar. Komposisi saham Jasa Marga nanti paling besar, sekitar 60%, sedangkan yang lain (sahamnya) kecil-kecil,” ujar dia di sela acara Re fleksi Tiga Tahun Pelaksanaan Mas terplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) di Jakarta, Rabu (3/9).
Dia mengatakan, pihaknya akan menyediakan modal awal untuk BUJT tersebut sebesar Rp 450 miliar yang dihitung berdasarkan komposisi saham yang dimiliki perusahaan. “Modal awal setidaknya disiapkan minimal Rp 100miliar dari perusahaan, sehingga karena kami mayoritas bisa sekitar Rp 450 miliar,” tambah Adi tyawarman.
Sementara itu, Kepala Badan Penga tur Jalan Tol (BPJT) Achmad Gani Ghazali sebelumnya mengatakan, pembentukan BUJT ruas tol tersebut dapat terbentuk setelah surat pene tapan pemenang tender operator tol diteken oleh Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto. “Dari kami belum kirim surat ke pak menteri terkait penetapan pemenang itu,” tutur dia, belum lama ini.
Pemenang tender operator jalan bebas hambatan tersebut dipastikan perusahaan konsorsium antara PT Jasa Marga Tbk, PT Pembangunan Perumahan Tbk, PT Adhi Karya Tbk, dan PT Hutama Karya. Konsorsium ini menjadisatu-satunyapesertatenderyang mengajukanpenawaran, sedangkan tiga peserta lainnya tidak mengembalikan dokumen penawaran tender.
Namun begitu, sambung dia, pi haknyaakanmempercepat penyerahan surat rekomendasi itu pada pekan ini. Setelah surat itu ditekenmenteri, akan ditindaklanjuti untuk pembentukan BUJT. Adapun penandatanganan per janjian pengusahaan jalan tol (PPJT) akan dilakukan setelah BUJT tersebut terbentuk. “Kami perkirakan dua pekan itu juga sudah bisa dilakukan,” ujar dia.
Jika itu berjalan lancar, lanjut dia, proses groundbreaking bisa dilakukan pada 23 September 2014, berbarengan dengan rencana peresmian salah satu jalan layang (flyover) di Kualanamu yang dibangun Direkotorat Jenderal Bina Marga.
Proyek jalan tol Medan-KualanamuTebing Tinggi direncanakan dibangun sepanjang 61,70 kilometer. Adapun untuk ruas Medan-Kualanamu se panjang 17,8 km tengah dikonstruksi oleh Kementerian Pekerjaan Umum sebagai bentuk dukungan pemerintah di infrastruktur jalan tersebut. Adapun sisanya dari Kualanamu-Tebing Tinggi sepanjang 43,9 km akan dikonstruksi olehbadanusahajalantol.Pengoperasian jalan tol nantinya secara keseluruhan dilakukan oleh badan usaha.
Hutama Karya
Pada bagian lain, Direktur Utama PT Hutama Kar ya I Gusti Ngurah Putra mengatakan, perseroan berha rap pemerintah bisa segera menan datangani peraturan presiden (per pres) mengenai penunjukan badan usahamilik negara untukmembangun jaringan jalan tol trans-Sumatera. “Ka mi harap ini bisa cepat,” ujar dia, di tempat yang sama.
Menurut dia, perseroan kemung kinan besar akan mendapatkan tugas untuk menyelesaikan pembangunan empat ruas tol trans-Sumatera tersebut, yaitu Medan-Binjai, PalembangIndralaya, Pekanbaru-Kandis-Dumai, dan Bakauheni-Terbanggi Besar. Jika itu benar, perseroan akan menender konstruksi tol tersebut secara terbuka.
“Tekad kami kalau perpres ini jadi, secara finansial tidak layak, maka kami akan bangun satu seksi dulu di MedanBinjai, karena tanahnya 70% milik PT Perkebunan Nusantara II. Kami sudah minta ini diselesaikan,” kata Putra. Namun demikian, sambung dia, konstruksi tol tersebut belum bi sa dilakukan, menyusul masih ha rus mendapatkan persetujuan dari BPJT terkait rencana bisnis untuk memperoleh masa konsesi. (ean)
Investor Daily, Kamis 4 September 2014, hal. 6