JAKARTA – PT Aneka Tam bang (Persero) Tbk (ANTM) atau Antam tengah men jajaki tiga investor asal Ero pa untuk bekerja sama dalam pembangunan smelter di Mem pawah, Kalimantan Barat. Pro yek tersebut menelan investasi sekitar US$ 1-1,7 miliar.
“Saat ini, ada sekitar tiga in vestor dan perusahaan alumina asal Eropa giat berdiskusi dengan manajemen. Mereka serius,” ungkap Direktur Utama AntamTato Miraza di Jakarta, belum lama ini.
Tato mengatakan, investor Eropa tersebut menaruh minat pada smelter grade alumina (SGA) di Mempawah menyusul prospektifnya aksi korporasi tersebut. Kadar dan kualitas alumina Antam dinilai sebagai salah satu yang terbaik di dunia.
“Selain dari Eropa, ada in vestor asal Asia yang juga men dekati Antam,” ucap dia.
Pabrik SGA yang akan di bangun tersebut berkapasitas 1 juta metrik ton alumina per tahun dengan mengolah 4 juta weight matrix ton (wmt) bijih bauksit. “Kendati mencari investor strategis, Antam tetap ingin menjadi pemegang saham mayoritas,” imbuh dia.
Sementara itu, BUMN per tambangan lainnya, PTBatubara Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA) akan menuntaskan akuisisi Ignite Resources pada September 2014. BUMN per tambangan itu akan membeli 30% saham Ignite.
“Kami telah melewati proses yang panjang,” ujar Direktur Utama Bukit Asam Millawarma di Jakarta, akhir pekan lalu.
Pada Juli, tutur dia, perseroan telahmelakukan studi kelayakan dan dilanjutkan proses uji tuntas (due diligence) pada Agustus. Sesuai rencana, akuisisi akan direalisasikan pada kuar tal III-2014.
Namun, Millawarma belum bersedia menyatakan nilai akui sisi. Dia hanya menyatakan, dana untuk akuisisi tersebut berasal dari kas internal. “Saat ini, perseroan memiliki dana internal sekitar Rp 3,3 triliun,” tegas dia.
Menurut Milla, Bukit Asam akan terus menjajaki untuk menjadi pemegang saham mayoritas pada Ignite. Soalnya, teknologi Ignite sangat strategis menyusul langkah perusahaan yang tercatat mampumengubah batubara menjadi minyak bumi dan batubara cair.
Dia mengatakan, untuk aksi korporasi tersebut, perseroan dibantu tiga konsultan yaitu konsultan legal, konsultan tek nis, dan konsultan financial. Konsultan tersebut berasal dari Australia dan Indonesia.
Milla menambahkan, perse roan juga akan terus menjajaki investasi di Myanmar dan Viet nam. Perseroan berencanamela kukan ekspansi PLTU ke Asean dengan investasi sekitar US$ 1,5 miliar.
“Baik di Myanmar maupun di Vietnam, perseroan akan menggandeng mitra lokal. In tinya, perseroan ingin menjadi pemegang saham utama bila mengakuisisi perusahaan,” im buh dia. (gus)
Investor Daily, 2 September 2014, hal. 14