Pengembangan Bandara Syamsudin Noor Segera Dimulai

J AKA R TA – P T Angka­sa Pura (AP) I akan me­ mu­lai (groundbreaking) pe­ ngembangan Bandara Syam­ sudin Noor tahap pertama pada 25 September 2014 dengan da­na sekitar Rp 900 miliar. Pe­ ngembangan bandara di Ban­ jarbaru, Kalimantan Selatan itu diperkirakan memerlukan wak­tu 1,5 tahun.
“Kami akan memulai ground­ breaking bandara di Banjarbaru un­tuk tahap pertama dengan anggaran Rp 900 miliar, tapi itu terbatas yang kita butuhkan saat ini, dana mungkin masih bi­sa ber tambah. Kami akan ba­ngun sendiri dengan dana da­ri internal perusahaan,” kata Sekretaris Perusahaan Angkasa Pura I Farid Indra Nugraha saat di­hubungi Investor Daily, barubaru ini.
Pengembangan bandara di Ka­bupaten Banjarbaru ini terdiri atas dua tahap, yakni pertama pembuatan gedung baru di sam­ ping gedung eksisting Bandara Syamsudin Noor. Dan, tahap ke­ dua, gedung bandara eksisting akan dibongkar (demolished) un­tuk kemudian dilebur dengan ba­ngunan bandara baru.
Dengan pembangunan tahap ke­dua, terminal penumpang akan ber tambah luas dari 9.043 meter persegi (m2) men­ jadi 90.000 m2 dan untuk ap­ ron dari 80.412 m2 menjadi 125.412 m2 yang nantinya da­pat menampung 20 pesawat. Selain itu, pembangunan tahap ke­dua rencananya juga meliputi per­ panjangan runway 3.000 meter dan taxiway parallel.
Saat ini, lanjut dia, akses ja­ lan menuju bandara dan tanah un­tuk pembangunan gedung baru ini sudah disiapkan oleh pe­merintah provinsi setempat
Farid mengungkapkan Ban­ dara Syamsudin Noor tersebut akan dikembangkan hingga men­jadi sekelas Bandara Mu­ tiara (Palu, Sulawesi Tengah). Pengembangan bandara yang men­jadi pintu masuk Provinsi Kalimantan ini bertujuan un­tuk meningkatkan kapasitas ban­ dara. Jumlah pengunjung ban­ dara tersebut seringmembludak pa­da musim liburan atau mudik.
Pada 2012, Syamsudin Noor mampu menampung 800 ribu pe­numpang per tahun dan me­ ningkat hingga sebesar 3,6 juta penumpang per tahun pada 2014. “Setelah dibangun gedung baru, ka­pasitas bertambah sebesar 5 juta penumpang, sehingga ka­pasitas total mencapai 9 juta penumpang per tahun.” papar dia.
Pembangunan Banda r a Syamsudin Noor ini seharusnya di­laksanakan sejak 2012, namun karena adanya berbagai kendala se­perti pembebasan lahan ma­ syarakat, pembangunan baru bisa dimulai pada September 2014. Keputusan pelaksanaan pem­bangunan tersebut, se­te­lah Pemerintah Provinsi Ka­limantan Selatanmemilihme­nempuh jalur hukumuntukmenyelesaikan sisa pembebasan lahan masyarakat dengan sistem konsinyasi, yaitu menitipkan dana pembebasan ke pengadilan. (lrd)
Investor Daily, 2 September 2014, hal. 6

Print Friendly, PDF & Email

Share this post:

Related Posts

Comments are closed.