Pulihkan Harga Dengan Moratorium Pasok Karet

JAKARTA – Komisi IV DPR menyatakan produsen karet dunia perlu membuat kesepakatan untuk mengurangi pasokan karet. Apabila itu tidak berhasil juga, upaya lain yang bisa ditempuh adalah menghentikan sementara (moratorium) pasok karet ke pasar ekspor oleh perusahaan karet domestik. Kedua upaya tersebut diharapkan bisa menstabilkan harga karet dunia yang saat ini terus melorot di bawah US$ 2 per kilogram (kg).
Anggota Komisi IV DPR Habib Nabiel Almusawa berharap delegasi Indonesia berhasil dalam mengemban misi diplomasi bertemu organisasi karet internasional (International Tripartite Rubber Council/ ITRC) dan negaranegara produsen karet dunia guna kembali menstabilkan harga. Untuk menstabilkan harga, produsen karet dunia perlu membuat kesepakatan untuk mengurangi pasokan ke pasar global. “Apabila pengurangan pasokan tidak juga mampu menstabilkan harga, tidak ada salahnya jika disepakati opsi moratorium pasok karet sementara hingga harga kembali menguntungkan bagi petani,” ungkap dia di Jakarta, pekan lalu.
Harga karet saat ini membuat petani karet lesu, sehingga banyak dari mereka yang berhenti menderes karena penghasilan yang diperoleh tidakmampumencukupi kebutuhan hidup. Sebagai gantinya, petani karet beralih menekuni budidaya sayuran dan padi atau mencari pekerjaan lain, seperti bekerja di perkebunan sawit yang penghasilannya lebihmenjanjikan. “Dampaknya, banyak pabrik pengolahan karet kekurangan bahan baku dan terpaksa mengurangi produksi bahkan ada yang tutup. Akibatnya, banyak pegawai pabrik yang dirumahkan,” kata Nabiel.
Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah membentuk Task Force Karet Nasional (TFKN) guna mengatasi anjloknya harga karet dunia. TFKN ber tugas melobi organisasi karet internasional, ITRC dan International Rubber Consortium (IRCo), serta mengadakan pembicaraan dengan negara-negara produsen utama dunia, Thailand dan Malaysia.
Menurut Habib Almusawa, apa­ bila petani atau pelaku usaha karet di dalam negeri saat ini merugi karena menjual karet, mereka dapat menahan dahulu hingga harga pulih. ” Untuk memulihkan harga, opsi moratorium pasok karet ke pasar dunia perlu dipertimbangkan untuk disepakati oleh semua negara produsen,” kata Nabiel. (ina)
Investor Daily, Senin 1 September 2014, hal. 7

Print Friendly, PDF & Email

Share this post:

Recent Posts

Comments are closed.