Garap Infrastruktur Telekomunikasi Global, Telkom Siap Investasi US$ 400 juta

JAKARTA – PT Telekomu­ nikasi Indonesia Tbk (TLKM) melalui anak usahanya, PT Te­lekomunikasi Indonesia Inter­ nasional (Telin), akan meng­ gelontorkan dana sebesar US$ 400 juta untuk menggarap tiga proyek infrastruktur te­ lekomunikasi global. Dana tersebut setara 40% dari total investasi yang mencapai US$ 1 Tiga proyek infrastruktur jaringan telekomunikasi global tersebut adalah sistem kabel laut luar negeri dengan jalur South East Asia-Middle East-Western Europe 5 (SEAME-WE5), sistem kabel laut jalur South East Asia-United States (SEA-US), dan jaringan Indonesia Global Gateway (IGG).
Direktur Utama Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Arief Yahya mengatakan, perseroan akanmengandalkan kas internal dan eksternal untuk membiayai tiga megaproyek tersebut. Namun, perseroan belum menentukan porsi masing-masing pendanaan. “Kami masih punya kas yang kuat,” kata Arief di Jakarta, Kamis (28/8).
Setiap tiga proyek infrastuktur tersebut memiliki bentuk model pengembangan tersendiri. Pada Maret 2014, Telkom melalui Telin menggandeng 12 perusahaan telekomunikasi di Asia dan dua perusahaan Eropa yang tergabung dalam konsorsium SEA-ME-WE 5. Proyek ini memiliki panjang sekitar 20 ribu kilometer (km) yang terbentang dari Asia Tenggara ke Eropa. Megaproyek itu bakal menghubungkan 17 negara.
Sementara itu, proyek kedua SEA-US merupakan sistem kabel laut yang memiliki panjang 15 ribu km. Kabel laut tersebut menghubungkan lima area dan teritori yaituManado (Indonesia), Davao (Filipina), Piti (Guam), Oahu (Hawaii), dan Los Angeles (AS). Arief menjelaskan, proyek kedua itu digarap oleh tujuh perusahaan telekomunikasi global dengan Telin sebagai pemimpin proyek. Tujuh perusahaan tersebut adalah Globe Telecom, RAM Telecom internasional, Hawaiian Telecom, Teleguam Holdings (GTA), GTI Corporation, dan Telekomunikasi Indonesia Internasional (Telkom USA).
Menurut Arief, investasi jalur infrastruktur SEAUS senilai US$ 250 juta. Dari nilai tersebut, Telkom memiliki porsi 28,5% atau setara US$ 71,25 juta. Jalur tersebut diperkirakan bisa beroperasi pada 2016. Perseroan memperkirakan proyek itu bisa balik modal atau break even poin (BEP) dalam waktu lima sampai tujuh tahun ke depan.
Dia menambahkan, pihaknya akan menjajaki dua perusahaan telekomunikasi di dua negara yaitu Australia dan Papua Nugini untuk bergabung dengan konsorsium SEA-US.
“Operator lain biasa­ nya membuat jalur kabel laut dengan rute Utara ke Barat. Kami memilih jalur lain, dengan Indonesia sebagai penghubung. Ini satu-satunya jalur yang menghubungkan jalur kabel laut dari Indonesia ke Amerika Serikat,” jelas Arief.
Tahun depan, Telkom akan mulai menggarap proyek ketiga, yaitu jaringan Indonesia Global Gateaway (IGG). Proyek tersebut dilakukan tanpa konsorsium dengan total investasi US$ 253 juta. Secara teknis, IGG adalah jaringan yang membentang dari Medan sampai Menado. Infrastruktur tersebut menghubungkan jalur SEAME-WE 5 ke arah barat hingga Eropa dan jalur SEA-US ke arah timur hingga AS.
Selain membangun infrastruktur telekomunikasi global, Telkom melalui Telin juga akan mengakuisisi perusahaan telekomunikasi di luar negeri. BUMN tersebut mengincar salah satu operator telekomunikasi besar di Selandia Baru. “Aksi korporasi ini merupakan bagian dari empat rencana akuisisi dan kemitraan strategis dengan perusahaan telekomunikasi di luar negeri,” kata Direktur Utama Telin Syarif Syarial Ahmad.
Menurut Syarif, saat ini tim yang dibentuk Telkom dan Telin masih bernegosiasi untuk mengakuisisi 27% saham operator telekomunikasi di Selandia Baru. “Kami berharap aksi akuisisi bisa terlaksana tahun ini. Kami masih bernegosiasi terkait nilai dan struktur perusahaan,” ujar dia.
Syarif belum bersedia menyebutkan nama perusahaan di Selandia Baru yang sedang dibidik Telkom. Dia hanya menyebutkan, perusahaan tersebut diperkirakan memiliki pangsa pasar sampai 60%.
Berdasarkan penelusuran Investor Daily, terdapat tiga operator seluler yang signifikan di Selandia Baru, yakni Vodafone New Zealand Ltd, Spark New Zealand Ltd, dan Two Degrees Mobile Ltd. Vodafone memiliki pangsa pasar paling besar.
Investor Daily, Jumat 29 Agustus 2014, hal. 13

Print Friendly, PDF & Email

Share this post:

Related Posts

Comments are closed.