JAKARTA – Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) menyatakan terdapat lima ruas tol yang harus memperbaiki standar pelayanan minimum (SPM) sebelum batas akhir pelaporan semester I-2014 yang akan dirilis pada September mendatang. Kelima ruas tol itu adalah tol KanciPejagan, Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi), Tangerang-Merak, Jakarta Outer Ring Road (JORR), dan JORR W2.
Kepala Bidang Pengawasan dan Pemantauan Jalan Tol BPJT Christian Kornel M Sihaloho mengatakan, pemantauan SPM untuk semester I-2014 sudah dilakukan setelah badan usaha jalan tol (BUJT) melaporkan kondisi SPMpaling lambat pada 10 Agustus 2014.
“Dari hasil laporan dari BUJT, kami lakukan pengecekan ulang. Jika ada yang kurang, kami minta itu dipenuhi paling lambat tujuh hari,” kata dia di Jakarta, Rabu (27/8).
BPJTmengecek kondisi SPM 29 ruas tol di Indonesia yang telah beroperasi secara rutin tiap enam bulan sekali. Hingga saat ini, dari SPM 29 ruas tol yang dievaluasi, sudah ada 25 tol yang dilakukan pengecekan kondisi SPM di lapangan. “Dari jumlah itu, ada 20 ruas tol yang langsung lolos pengujian 100%,” tutur dia.
Beberapa ruas tol yang lang sung lulus pengecekan SPM 100% itu di antaranya adalah tol Makassar seksi I dan 2 yang dioperatori oleh PT Marga Bosowa Nusantara, tol Ma kassar Seksi IV dengan BUJT PT Jalantol Seksi 4. Selanjutnya adalah tol Simpang SusunWaruJuanda Surabaya milik PT Citra Marga Surabaya.
Adapun lima ruas tol lain yang belum memenuhi standar SPM setelah pengecekan ulang, yaitu tol Kanci-Pejagan, Jakar ta-Bogor-Ciawi (Jagorawi), Ta ngerang-Merak, Jakarta Outer RingRoad (JORR) dan JORRW2. “Umumnya ini karena masalah penerangan jalan umum, lubang di jalan, maupun pagar rumija. Kekurangan ini sebetulnya tidak signifikan tapi kami mau itu diperbaiki,” jelas dia.
BPJT saat ini tengah mela kukan pengecekan SPM un tuk empat ruas lainnya. Ke empat ruas tol itu adalah tol Bali Mandara, tol BelawanMedan-Tanjung Morawa (Bel mera), tol Cikampek-Pada larang (Cipularang), dan tol Padalarang-Purbaleunyi. Pe ngecekan keempat ruas tol ini ditargetkan rampung pada awal bulan depan. “Tol Bali Mandara menjadi tol terakhir yang dicek pada 5 September. Tapi dari sebelum-sebelumnya, biasanya tol ini langsung lolos 100%, tapi kami harus tetap cek di la pangan,” papar Kornel.
Rujukan Penyesuaian Tarif
Di tempat yang sama, Ka subdit Pengawasan Jalan Tol BPJT Ranto Rajagukguk me nambahkan, apabila SPM keempat ruas tol tidak me menuhi, tetap diberikan waktu seminggu untuk perbaikan. “Namun, bila ada perbaikan yang membutuhkan lebih dari tujuh hari, kami akan minta jadwal penyelesaiannya. Intinya kami ingin jalan tol tetap baik,” tegas dia.
Semua hasil pengecekan SPM ini akan dilaporkan dan disampaikan secara luas melalui media pada 10 September. Pelaporan SPM ini juga akan dijadikan rujukan terkait rencana penyesuaian tarif yang berlaku tiap dua tahun sekali. Adapun pada tahun ini terdapat tujuh ruas tol yang tarifnya bakal naik.
“Tol Waru-Juanda, CinereJagorawi (Cijago) seksi I, dan JORR W1 sudah naik tarifnya. Lalu, tol Jakarta-Cikampek, Kan ci-Pejagan, Sedyatmo, dan tol Surabaya-Gresik. Tol Gresik ini seharusnya Februari lalu, tetapi di tol ini ada proses rekonstruksi dan pemindahan jembatan, se hingga tarifnya ditunda sampai itu selesai,” jelas Ranto.
Sementara itu, pada periode semester II-2013, BPJTmencatat terdapat sembilan ruas tol yang telah memenuhi SPM saat pemeriksaan. Selanjutnya, SPM 10 jalan tol telah diperbaiki se telah dilakukan pemeriksaan. Sementara SPM tiga ruas tol dinyatakan terpenuhi dengan catatan, karena masih ter kontrak dalam perbaikan, se perti penutupan lubang serta pemasangan guide post dan reflektor. Ketiga ruas tol itu adalah Jagorawi, Jakar ta-Ci kampek, dan Cawang-PriokAncol-Pluit.
Adapun ketujuh ruas tol yang belum memenuhi SPM-nya adalah tol Sedyatmo, tol Ca wang-Tomang-Grogol-Pluit, tol Cikampek-Purwakarta-Pa dalarang (Cipularang), dan tol Padalarang-Cileunyi. Sela njutnya, tol Lingkar Luar Ja karta, jembatan tol SurabayaMadura (Madura), dan tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa (Bali Mandara).
Investor Daily, Kamis 28 Agustus 2014, Hal. 6