JAKARTA, KOMPAS — Untuk membantu pemasaran produk industri kecil dan menengah, Kementerian Perindustrian menjalin kerja sama dengan berbagai kantor badan usaha milik negara di sejumlah daerah. Penggunaan produk IKM di kantor BUMN mendukung promosi produk lokal.
”Seluruh karyawan diwajibkan untuk membeli produk lokal dan memakainya pada hari tertentu sesuai dengan ketentuan perusahaan,” kata Direktur Industri Kecil dan Menengah Wilayah I Kementerian Perindustrian Reisend Emil Panjaitan seusai membuka pameran Indocraft & Fashion, Rabu (27/8), di Jakarta.
Kerja sama tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah mempromosikan produk industri kecil dan menengah (IKM). Pemerintah juga mendorong para pelaku IKM, khususnya subsektor fashion dan kerajinan, memperbaiki sistem pemasaran produk. Selama ini lemahnya sistem pemasaran membuat produk fashion dan kerajinan lokal sulit bersaing di pasar.
Untuk pelaku IKM, pemerintah memberikan pelatihan secara berkala dan memfasilitasi mereka untuk mengikuti pameran, baik di dalam maupun luar negeri.
Emil memperkirakan, nilai ekspor produk fashion dan kerajinan lokal akan tumbuh hingga 7 persen dari nilai ekspor pada 2013 yang mencapai 13 miliar dollar AS.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2013, produk fashion membukukan nilai tambah Rp 181 triliun dari total nilai tambah sektor industri kreatif Rp 641 triliun. Produk kerajinan menyumbang nilai tambah Rp 92,6 triliun.
Menurut Ketua Penyelenggara Indocraft & Fashion 2014 Rizal Adiputra, pameran tersebut untuk membantu pelaku IKM memasarkan produknya. Tahun ini, pihaknya menargetkan 30.000 pengunjung. ”Ini tempat yang tepat untuk mempromosikan produk lokal berkualitas. Pengunjungnya tidak hanya dari dalam negeri,” ujarnya.
Pemasaran dalam jaringan
Ida, pelaku IKM yang mengikuti pameran, mengatakan, pemasaran paling efektif untuk menembus pasar luar negeri adalah melalui sistem dalam jaringan (daring/online). Namun, para pelaku IKM belum banyak yang memahami sistem tersebut.
Selain itu, hingga kini belum semua produk IKM memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) karena terkendala biaya.
Di Bandung, Jawa Barat, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Nus Nuzulia Ishak meminta seluruh daerah proaktif membantu dunia usaha agar mencapai target ekspor 2014.
Kementerian Perdagangan menetapkan target pertumbuhan ekspor 2014 sebesar 4,1 persen atau senilai 190 miliar dolar AS. Daerah juga diimbau ikut berperan memenuhi pasar ekspor Indonesia. (A04/SEM)
Kompas 28082014 Hal.