JAKARTA, KOMPAS — PT Pertamina (Persero) memperluas jangkauan usaha melalui kerja sama dengan Timor Leste. Kerja sama itu memungkinkan perusahaan badan usaha milik negara ini mengeksplorasi lebih jauh sektor hulu dan hilir di Timor Leste.
”Kami dimungkinkan untuk menjalin kerja sama, termasuk dengan badan usaha negara yang ada di sana (Timor Leste). Hal ini merupakan penghargaan bagi kami karena kerja sama seperti ini belum dimiliki negara lain,” kata Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya, Rabu (27/8), di Jakarta.
Kerja sama antara Pertamina dan Timor Leste ditandatangani Menteri Luar Negeri Timor Leste Jose Luis Guterres dan Hanung Budya di Dili, Timor Leste, Selasa (26/8). Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao hadir dalam penandatanganan itu.
Dua tahun lalu, Pertamina bekerja sama dengan Timor GAP, salah satu perusahaan negara di Timor Leste, baik untuk sektor hulu maupun hilir. Kerja sama ini untuk membangun stasiun pengisian bahan bakar untuk umum dan kajian menyuplai kebutuhan BBM.
Hingga saat ini, Pertamina memiliki satu terminal BBM di Dili berkapasitas 4.500 kiloliter. Dalam setahun, terminal ini menghasilkan omzet 60 juta dollar AS. Pertamina juga memiliki depot pengisian pesawat udara dan tetap memasok gas.
”Namun, ke depan, kami akan semakin mengembangkan industri migas di sana karena bentuk kerja sama yang ditandatangani ini lebih konkret dan detail. Dalam waktu dekat, kami akan membangun dua atau tiga SPBU di sana,” kata Hanung.
Pertamina, lanjut Hanung, juga akan membentuk anak perusahaan baru untuk mempercepat kerja sama ini. Anak perusahaan itu akan membentuk usaha bersama dengan perusahaan yang bergerak dalam bidang minyak bumi dan gas.
Media Manager Pertamina Adiatma Sardjito menambahkan, kerja sama tersebut akan dilakukan secara business to Business dengan salah satu perusahaan negara di Timor Leste, yaitu Timor GAP. Selanjutnya, anak perusahaan yang dibentuk itu akan mengikuti lelang pengadaan bahan bakar minyak dan eksplorasi migas. (A10)
Kompas 28082014 Hal. 17
”Kami dimungkinkan untuk menjalin kerja sama, termasuk dengan badan usaha negara yang ada di sana (Timor Leste). Hal ini merupakan penghargaan bagi kami karena kerja sama seperti ini belum dimiliki negara lain,” kata Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya, Rabu (27/8), di Jakarta.
Kerja sama antara Pertamina dan Timor Leste ditandatangani Menteri Luar Negeri Timor Leste Jose Luis Guterres dan Hanung Budya di Dili, Timor Leste, Selasa (26/8). Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao hadir dalam penandatanganan itu.
Dua tahun lalu, Pertamina bekerja sama dengan Timor GAP, salah satu perusahaan negara di Timor Leste, baik untuk sektor hulu maupun hilir. Kerja sama ini untuk membangun stasiun pengisian bahan bakar untuk umum dan kajian menyuplai kebutuhan BBM.
Hingga saat ini, Pertamina memiliki satu terminal BBM di Dili berkapasitas 4.500 kiloliter. Dalam setahun, terminal ini menghasilkan omzet 60 juta dollar AS. Pertamina juga memiliki depot pengisian pesawat udara dan tetap memasok gas.
”Namun, ke depan, kami akan semakin mengembangkan industri migas di sana karena bentuk kerja sama yang ditandatangani ini lebih konkret dan detail. Dalam waktu dekat, kami akan membangun dua atau tiga SPBU di sana,” kata Hanung.
Pertamina, lanjut Hanung, juga akan membentuk anak perusahaan baru untuk mempercepat kerja sama ini. Anak perusahaan itu akan membentuk usaha bersama dengan perusahaan yang bergerak dalam bidang minyak bumi dan gas.
Media Manager Pertamina Adiatma Sardjito menambahkan, kerja sama tersebut akan dilakukan secara business to Business dengan salah satu perusahaan negara di Timor Leste, yaitu Timor GAP. Selanjutnya, anak perusahaan yang dibentuk itu akan mengikuti lelang pengadaan bahan bakar minyak dan eksplorasi migas. (A10)
Kompas 28082014 Hal. 17
