HONGKONG, KOMPAS — Masyarakat Indonesia dan tenaga kerja Indonesia kini memiliki alternatif untuk bertransaksi tunai menggunakan anjungan tunai mandiri di Hongkong. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk meresmikan ATM yang beroperasi secara penuh di kantor BNI Far East Financial Centre, Hartcourt Road, Hongkong.”Keberadaan ATM ini akan mempermudah warga negara Indonesia bertransaksi seperti di dalam negeri,” ujar Direktur Utama BNI Gatot M Suwondo seperti dilaporkan wartawan Kompas, Hendry Ch Bangun, dari Hongkong, Minggu (24/8).
Ada empat ATM BNI yang beroperasi di Hongkong, yakni dua ATM di kantor BNI Far East Finance Centre dan dua ATM di kantor BNI Remittance Ltd, Keswick Street, Causeway Bay.
Keberadaan ATM ini diharapkan dapat memudahkan sekitar 153.000 buruh migran Indonesia di Hongkong. Selama ini mereka menggunakan jasa lembaga remitansi untuk mengirim uang ke Tanah Air.
Menurut Kepala Divisi Internasional BNI Firman Wibowo, keberadaan mesin ATM diharapkan menambah transaksi pengiriman dana ke dalam negeri.
Tahun ini, BNI menargetkan remitansi atau pengiriman dana dari Hongkong ke dalam negeri sebesar 300.000 dollar Hongkong. Hingga saat ini, sudah tercapai 500.000 dollar Hongkong.
Konsul Jenderal Indonesia Chalief Akbar mengatakan, sepanjang 2013, uang yang dikirim dari Hongkong ke Indonesia mencapai 600 juta dollar AS atau sekitar Rp 7,2 triliun. Dana itu umumnya dikirimkan melalui lembaga remitansi.
”Kemudahan melalui ATM ini membuat mereka yang mengirim uang tidak lagi perlu antre
dan mengisi formulir seperti selama ini. Lebih praktis,” kata Chalief.
Direktur Edukasi dan Literasi Otoritas Jasa Keuangan Agus Sugiarto mengatakan, sudah saatnya bank di Indonesia tidak hanya ”jago kandang”, tetapi juga menjadi pemain regional, bahkan internasional.
Salah seorang buruh migran Indonesia, Yuriani, menyambut baik keberadaan mesin ATM yang mempermudah transaksi mengirim uang ke Tanah Air. Transaksi menggunakan ATM juga lebih cepat dan praktis.
Kantor cabang BNI di Hongkong berdiri sejak 1963 dengan status cabang penuh.
Kompas 25082014 Hal. 17
Ada empat ATM BNI yang beroperasi di Hongkong, yakni dua ATM di kantor BNI Far East Finance Centre dan dua ATM di kantor BNI Remittance Ltd, Keswick Street, Causeway Bay.
Keberadaan ATM ini diharapkan dapat memudahkan sekitar 153.000 buruh migran Indonesia di Hongkong. Selama ini mereka menggunakan jasa lembaga remitansi untuk mengirim uang ke Tanah Air.
Menurut Kepala Divisi Internasional BNI Firman Wibowo, keberadaan mesin ATM diharapkan menambah transaksi pengiriman dana ke dalam negeri.
Tahun ini, BNI menargetkan remitansi atau pengiriman dana dari Hongkong ke dalam negeri sebesar 300.000 dollar Hongkong. Hingga saat ini, sudah tercapai 500.000 dollar Hongkong.
Konsul Jenderal Indonesia Chalief Akbar mengatakan, sepanjang 2013, uang yang dikirim dari Hongkong ke Indonesia mencapai 600 juta dollar AS atau sekitar Rp 7,2 triliun. Dana itu umumnya dikirimkan melalui lembaga remitansi.
”Kemudahan melalui ATM ini membuat mereka yang mengirim uang tidak lagi perlu antre
dan mengisi formulir seperti selama ini. Lebih praktis,” kata Chalief.
Direktur Edukasi dan Literasi Otoritas Jasa Keuangan Agus Sugiarto mengatakan, sudah saatnya bank di Indonesia tidak hanya ”jago kandang”, tetapi juga menjadi pemain regional, bahkan internasional.
Salah seorang buruh migran Indonesia, Yuriani, menyambut baik keberadaan mesin ATM yang mempermudah transaksi mengirim uang ke Tanah Air. Transaksi menggunakan ATM juga lebih cepat dan praktis.
Kantor cabang BNI di Hongkong berdiri sejak 1963 dengan status cabang penuh.
Kompas 25082014 Hal. 17