Tiga BUMN Peroleh Gas Exxon

JAKARTA – Tiga BUMN, yakni PT PLN (Persero), PT Pupuk Iskandar Mu­da (PIM), dan PT Kertas Kraft Aceh (KKA), akan mendapat pasokan gas sisa produksi Blok North Sumate­ ra Of fshore (NSO) yang digarap ExxonMobil.
Pelaksana Tugas Kepala SatuanKer­ ja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Mi­ gas) JohanesWidjonarko, Kilang Arun yang selama ini mendapat gas dari Blok NSO akan berhenti beroperasi pada Oktober nanti. Hal tersebut menyusul habisnya kontrak ekspor gas Kilang Arun ke Korea Selatan.
Namun, lanjut dia, masih ada sisa produksi gas (tail gas) dari Blok NSO yang bisa dimanfaatkan. “Karena kontrak Korea Selatan sudah habis, (gas) masuk dalam negeri. Itu (gas) nanti dibagi tiga untuk PLN, PIM, dan KKA,” kata dia di Jakarta, Kamis (21/8). Sisa gas dari Blok NSO itu diperkirakan sekitar 100-150 juta kaki kubik per hari (million standard cubic feet per day/mmscfd).
Menurut Widjonarko, pihaknya ber­upaya untuk segera merampung­ kan alokasi gas sisa Blok NSO ini. Pa­sokan gas perlu segera dialirkan untukmenjamin tidak ada krisis gas di wilayah Aceh dan sekitarnya. “Untuk PJBG (perjanjian jual beli gas/PJBG) sedang disiapkan,” ujar dia.
Selama ini, PIM sebenarnya sudah men­dapat gas dari Blok NSO mela­ lui mekanisme pertukaran (swap) de­ngan Kilang Tangguh. PIM seha­ rusnya mendapat jatah gas dari Kilang Tangguh berupa gas alam cair (lique­ fied natural gas/LNG). Namun, lan­ taran belum ada fasilitas regasifikasi, Blok NSO akhirnya mengalirkan gas ke PIM dan Kilang Tangguh meng­ gantikan kewajibanmemasok pembeli Korea Selatan.
KKA juga sudah mendapat gas dari Blok NSO. Artinya, alokasi baru ini ha­nya untuk memperpanjang kontrak pasokan ke kedua BUMN tersebut. Se­luruh gas akan dialirkan sampai ke kedua BUMN melalui fasilitas pi­pa milik PT Pertamina (Persero) di kom­ pleks Kilang Arun. Dalam skema ini, Pertamina berperan sebagai agre­gator.
PresidenDirektur PTPertaminaGas (Pertagas) Hendra Jaya menu­tur­kan, pihaknya berminat untukme­monetisasi seluruh sisa gas Blok NSO. Namun, karena sebagian gas su­dah dialokasi­ kan ke PIM dan KKA, Pertagas akan mengambil sisanya untuk kemudian dialirkan kepada PLN dan industri.
“Usulan Pertamina, kami akan me­ ngagregasi gas yang diperoleh dari tail gas Exxon di luar PIM dan KKA, seperti PLN dan industri. Rasanya kon­sep ini sudah dimengerti oleh SKK Migas,” kata dia.
Gas untuk PLN, tutur dia, nantinya akan diperoleh melalui Per tagas. Nan­tinya PLN akan membeli gas dari Pertagas. “Maka nantinya PLN yang akan mempunyai PJBG dengan Pertamina,” ujar dia.
Jika bisa mendapat gas dari Blok NSO yang dikelola ExxonMobil, Per­ tagas optimis bisa mengalirkan gas ke Sumatera Utara pada Oktober ini. Apalagi, gas dari NSO itulah yang diharapkan Pertagas untuk bisa digu­ nakan untuk uji coba (comisssioning) pipa Arun-Belawan. Konstruksi pipa ter­sebut saat ini sudah sekitar 90% dan diperkirakan selesai Oktober tahun ini.
“Kami berharap bisa langsung kami jual ke konsumen di Sumatera Utara, ada PLN dan industri. Itu kemungkin­ an awal November, tergantung dari shut down kilang,” ujar Hendra.
Sisa-sisa pasokan gas inilah yang akan dialirkan Pertagas untuk me­ me­nuhi kebutuhan gas industri di Su­mate­ra Utara. Sementara pasokan un­tuk pembangkit listrik PT PLN (Per­sero) sudah dijamin dengan ada­ nya jatah LNG dari Kilang Tangguh sebanyak 12 kargo pada 2015. Ka­ pa­sitas pipa Arun-Belawan sebesar 200 mmscfd cukup untuk menutup kebutuhan gas kedua sektor ini. (ayu)
Unvestor Daily, Jumat 22 Agustus 2014, hal. 9

Print Friendly, PDF & Email

Share this post:

Related Posts

Comments are closed.