JAKARTA, KOMPAS — Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan telah mengantongi tiga nama yang dianggap cocok untuk menggantikan Karen Agustiawan sebagai Direktur Utama PT Pertamina. Karen mengundurkan diri per 1 Oktober 2014 setelah menjabat selama 5,5 tahun.”Saya sudah dapat tiga nama. Namun, saya tidak bisa katakan sekarang, nanti biar presiden saja yang mengumumkan,” kata Dahlan di Kementerian BUMN di Jakarta, Rabu (20/8).
Walaupun tidak bersedia menyebutkan nama, Dahlan mengatakan, ketiga calon itu ada yang berasal dari internal Pertamina dan luar Pertamina. ”Kita tunggu saja. Untuk ukuran Pertamina, biar presiden yang mengumumkan. Jika pemerintah yang sekarang belum menentukan, biar pemerintah berikutnya yang memilih,” ujar Dahlan.
Karen melalui siaran pers yang diunggah situs resmi PT Pertamina menyatakan bahwa pengunduran dirinya murni alasan pribadi dan pertimbangan perlunya proses regenerasi di Pertamina. Karen sudah 6,5 tahun menjadi anggota direksi Pertamina, selama satu tahun sebagai direktur hulu, dan selama 5,5 tahun sebagai direktur utama.
Proses pengunduran diri, menurut Karen, sudah berlangsung sejak awal 2013. Saat hendak diperpanjang untuk periode kedua, ia sudah berusaha menolak dengan alasan yang sama.
”Dengan demikian, saya minta agar semua pihak tidak mengaitkan pengunduran diri saya di luar hal tersebut. Apalagi jika dikaitkan dengan hal-hal yang bersifat politis, apalagi sampai dipolitisasi,” kata Karen.
Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung dalam keterangan pers di Jakarta menegaskan, pengunduran diri Karen dari jabatan Direktur Utama PT Pertamina sama sekali bukan karena alasan politis ataupun tekanan dari pemerintah. Pengunduran diri Karen murni alasan pribadi.
”Jadi, beliau tidak mengundurkan diri karena alasan-alasan politis, apalagi karena alasan mendapat tekanan dari pemerintah. Saya sebagai Menko Perekonomian tahu persis bahwa tidak ada tekanan-tekanan atau hal-hal apa pun terkait dengan Pertamina. Apalagi dikaitkan dengan hal-hal yang berbau politik atau dikaitkan dengan kebijakan ekonomi,” kata Chairul.
Penegasan itu disampaikan Chairul setelah melihat sejumlah pemberitaan media terkait pengunduran diri Karen sudah keluar konteks. Chairul berharap klarifikasi itu dapat menghentikan polemik. Rabu kemarin, Karen masih berada di Vietnam. Menurut rencana, ia baru kembali ke Tanah Air pada Kamis pekan ini. (ARN/LAS)
Kompas 21082014 Hal. 17
Walaupun tidak bersedia menyebutkan nama, Dahlan mengatakan, ketiga calon itu ada yang berasal dari internal Pertamina dan luar Pertamina. ”Kita tunggu saja. Untuk ukuran Pertamina, biar presiden yang mengumumkan. Jika pemerintah yang sekarang belum menentukan, biar pemerintah berikutnya yang memilih,” ujar Dahlan.
Karen melalui siaran pers yang diunggah situs resmi PT Pertamina menyatakan bahwa pengunduran dirinya murni alasan pribadi dan pertimbangan perlunya proses regenerasi di Pertamina. Karen sudah 6,5 tahun menjadi anggota direksi Pertamina, selama satu tahun sebagai direktur hulu, dan selama 5,5 tahun sebagai direktur utama.
Proses pengunduran diri, menurut Karen, sudah berlangsung sejak awal 2013. Saat hendak diperpanjang untuk periode kedua, ia sudah berusaha menolak dengan alasan yang sama.
”Dengan demikian, saya minta agar semua pihak tidak mengaitkan pengunduran diri saya di luar hal tersebut. Apalagi jika dikaitkan dengan hal-hal yang bersifat politis, apalagi sampai dipolitisasi,” kata Karen.
Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung dalam keterangan pers di Jakarta menegaskan, pengunduran diri Karen dari jabatan Direktur Utama PT Pertamina sama sekali bukan karena alasan politis ataupun tekanan dari pemerintah. Pengunduran diri Karen murni alasan pribadi.
”Jadi, beliau tidak mengundurkan diri karena alasan-alasan politis, apalagi karena alasan mendapat tekanan dari pemerintah. Saya sebagai Menko Perekonomian tahu persis bahwa tidak ada tekanan-tekanan atau hal-hal apa pun terkait dengan Pertamina. Apalagi dikaitkan dengan hal-hal yang berbau politik atau dikaitkan dengan kebijakan ekonomi,” kata Chairul.
Penegasan itu disampaikan Chairul setelah melihat sejumlah pemberitaan media terkait pengunduran diri Karen sudah keluar konteks. Chairul berharap klarifikasi itu dapat menghentikan polemik. Rabu kemarin, Karen masih berada di Vietnam. Menurut rencana, ia baru kembali ke Tanah Air pada Kamis pekan ini. (ARN/LAS)
Kompas 21082014 Hal. 17