JAKARTA – Sumitomo Corporation telah ditunjuk oleh PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) sebagai kontraktor PLTP Ulubelu Unit 3 dan 4. Kedua pembangkit ditargetkan selesai pada 2016-2017.
Dalam siaran resminya, Sumito mo mengumumkan Konsorsium Sumitomo dan PT Rekayasa Industri (Rekind) akan menggarap paket re kayasa, pengadaan, dan konstruksi (engineering, procurement, and construction/EPC) untuk PLTP Ulubelu 3 dan 4 bersama-sama. Sebelumnya, Sumitomo juga dipercaya mengerjakan PLTP Ulubelu 1 dan 2 yang telah selesai pada 2012 lalu.
Turbinuappanas bumi danpembangkit listrik, tulis siaranpers tersebut, akan digarap Fuji Electric Corporation Limited sebagai mitra Sumitomo. Sementara konstruksi dan instalasi fasilitas-fasilitas pembangkit akan menjadi tanggung jawab PT Rekind.
“Konstruksi unit 3 akan memakan waktu 23 bulan dan unit 4 sekitar 33 bulan,” demikian keterangan resmi Sumitomo. Proyek PLTP Ulubelu sebesar 2×55 megawatt (MW) itu disebutkan didanai dari pinjaman Bank Dunia.
Manajer Humas Pertamina Geo thermal Energy Hendi Suhendi membenarkan bahwa pihaknya telah menunjuk Konsorsium Sumitomo sebagai pemenang lelang EPC PLTP Ulubelu Unit 3 dan 4. Menurutnya, kontrak diteken pada 8 Agustus lalu.
“Sementara pembangkit ditargetkan bisa mulai beroperasi pada 2016 dan 2017,” kata dia.
Sumitomo bersama Fuji Electric dan Rekind tengah fokus menggarap proyek pembangkit listrik panas bumi di Indonesia. ProyekUlubelu ini merupakan proyek kesepuluh yang digarap di Indonesia. Sebelumnya, ketiganya juga meneken kontrak pembangunan PLTP Kamojang (1×35 MW) pada Agustus 2013.
PLTP Ulubelu ini juga meningkatkan total kapasitas proyek pembangkit yang digarap Sumitomo di Indonesia. Saat ini, Sumitomo telah terlibat dalam pembangunan PLTP sebesar 800MW atau mencapai lebih dari 50% dari seluruh PLTP yang telah dan tengah dibangun di negara ini.
Selain di Indonesia, Sumitomo juga menggarap sejumlah PLTP di Selandia Baru, Filipina, Islandia, Turki dan negara lainnya. Total kapasitas pembangkit yang dibangun hingga sekarang hampir menyentuh 2.300 MW atau setara dengan 20% dari total kapasitas PLTP yang beroperasi di dunia. Ke depannya, dengan pengalaman yang dimiliki, Sumitomo bersama mitranya akan terus berupaya meme nangkan kontrak konstruksi PLTP di Indonesia dan negara lainnya. Hal ini sejalan dengan upaya untuk mendukung pembangunan infrastruktur energi yang ramah lingkungan di seluruh dunia. (ayu)
Investor Daily, Selasa, 19 Agustus 2014, hal. 9