JAKARTA – Pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp 2,5 triliun untuk membebaskan lahan empat tuas tol transSumatera pada tahun depan. Keempat ruas tol itu adalah tol Palembang-Indralaya, Pekanbaru-Kandis-Dumai, Medan-Binjai, dan Bakauheni-Terbanggi Besar.
Direktur Jenderal Bina Mar ga Kementerian Pekerjaan Umum Djoko Murjanto meng ungkapkan, keempat ruas tol itu menjadi prioritas dari 23 ruas tol trans-Sumatera yang lahannya mesti dibebaskan. “Dana pembebasan lahannya sekitar Rp 2,5 triliun dan masuk dalam program reguler kami. Empat r uas tol itu kan ada dua yang panjang yaitu tol Ba kauheuni-Terbanggi Besar dan Pekanbaru-Kandis-Dumai,” tu tur dia di Jakarta, akhir pekan lalu.
Jalan tol Bakauheni-Terbanggi Besar akan dibangun sepanjang 150 kilometer (km), sedangkan tol Pekanbaru-Kandis-Dumai se panjang 133,95 km. Adapun tol Palembang-Indralaya sepanjang 22 km dan tol Medan-Binjai 16,8 km. Sedangkan kebutuhan pembiayaan pembangunan em pat ruas tol ini mencapai Rp 31,5 triliun. Rinciannya, ruas Medan-Binjai Rp 2 triliun, Pe kanbaru-Dumai Rp 14,7 triliun, Palembang- Indralaya lebih dari Rp 1 triliun, dan Bakauheni-Ter banggi Besar Rp 13,8 triliun.
Pemerintah sebelumnya be rencana memfokuskan dua ruas tol terlebih dahulu yaitu tol Palembang-Indralaya dan tol Medan-Binjai dengan pen danaan pembangunan dari usat Investasi Pemerintah (PIP) mau pun Penyertaan Modal Negara (PMN).
“Tetapi saya belum tahu kapan groundbreaking-nya karena per presnya belumkeluar. Tapi kalau mau groundbreaking satu seksi saja, untuk tol Medan-Binjai harus selesaikan masalaha la han dengan PT Perkebunan Nusantara. Sedangkan tol Pa lembang-Indralaya seksi I ke mungkinan bisa (dibangun), meski tanahnya baru 7-10% yang bebas,” jelas Djoko.
Kepala Subdirektorat Peng adaan LahanDirektorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pe kerjaan Umum Achmad Herry Marzuki mengungkapkan, hing ga saat ini progres pembebasan lahan untuk tol PalembangIndralaya secara total bar u 13,89% atau sekitar 41,96 hektare (ha) dari total kebutuhan lahan seluas 302 ha.
Namun, untuk seksi I tol ini dari KTM Rambutan-Indralaya sepanjang 10 km sudah men capai 78%. Sedangkan seksi II Pemulutan-KTM Rambutan sepanjang 5 km sudah selesai pemasangan patok dan seksi III Palembang-Pemulutan se panjang 7 km sedang dalam proses pemasanagan patokright of way (ROW).
Her y mengatakan, untuk tol Pekanbaru-Kandis-Dumai sepanjang133,95 km, lahan yang sudah dibebaskan baru mencapai 7,72% atau sekitar 71,37 hektare (ha) dari total ke butuhan 925 ha. Dia optimistis setidaknya hingga akhir tahun bisa membebaskan lebih dari 50%.
Adapun tol Medan-Binjai saat ini masih dalam tahap pengukuran dan direncanakan proses pengadaan lahan dapat dilakukan pada tahun ini. Meski demikian, jalan tol sepanjang 16 km ini sudah memiliki detail engineering design (DED) dan mengantongi surat persetujuan penetapan lokasi pembangunan (SP2LP) dari pemerintah daerah setempat.
Her r y melanjutkan, pada tahun depan akan dilanjutkan proses pembebasan lahan un tuk tiga hingga empat ruas jalan tol trans-Sumatera. Salah satu r uas tol itu adalah tol Bakauheni-Terbanggi Besar sepanjang 150 km. “Namun, ketiga ruas tol lainnya harus sudah menyelesaikan studi ke layakannya, baru bisa dilakukan pembebasan lahan,” ujar dia.
Pembangunan j a l an t o l trans Sumatera direncanakan sepanjang 2.732,2 km yang membentang dari Lampung hingga Nanggroe Aceh Da russalam dengan 23 ruas tol. Total kebutuhan lahan untuk membangun tol trans-Sumatera ini mencapai 218,976 juta meter persegi dengan kebutuhan dana mencapai Rp 15 triliun lebih.
Ada tujuh koridor jalan tol trans-Sumatera yang terbagi se bagai jalan utama dan prioritas. Keempat koridor utama jaringan jalan tol itu melalui LampungPalembang sepanjang 358 km, Palembang-Pekanbar u (610 km), Pekanbaru-Medan (548 km), dan Medan-Banda Aceh (460 km). Estimasi investasi pe ngerjaan empat koridor jalan tol sepanjang 1.976 km itu sekitar Rp 298 triliun.
Adapun tiga koridor prioritas antara lain jalan PalembangBengkulu (303 km), PekanbaruPadang (242 km), dan MedanSibolga (175 km). Total tiga jalan prioritas ini 720 kmdengan estimasi investasi Rp 128 triliun.
Investor Daily, Senin, 18 Agustus 2014, hal. 6