2015, Kemenhub Bangun 21 Bandara Rp. 899 M

JAKARTA – Kementerian Per­hubungan (Kemenhub) akan membangun 21 bandara baru dengan total anggaran se­ kitar Rp 899 miliar pada 2015. Pembangunan bandara ter­ sebut untuk membuka akses ke daerah-daerah terpencil dan mem­bantumenambah kapasitas bandara eksisting yang sudah terlalu padat.
Pelaksana Tugas (Plt) Di­ rektur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Santoso Ed­dy Wibowo mengatakan, da­lam proyek pembangunan ban­dara tersebut ada lima ban­ dara terbesar yang akan di­ bangun. Kelima bandara itu ada­lah Bandara Ker tajati di Ma­jalengka, Bandara Anambas dan Tambelan di Kepulauan Riau, Bandara Siau di Sulawesi Utara, dan Bandara Tebelian di Kalimantan Barat. “Lima ban­ dara itu juga akan mendapat porsi anggaran paling besar,” ujar dia saat dihubungi Investor Dailydi Jakarta, Minggu (17/8).
Rincian anggaran kelima ban­ dara itu adalah Bandara Ker­ tajati sebesar Rp 100 miliar, Ban­dara Anambas Rp 125,1 mi­liar, Bandara Tambelan Rp 103,7 miliar, Bandara Siau Rp 81,3miliar dan Bandara Tebelian Rp 91,3 miliar.
Kemenhub, sambung dia, ju­ ga akan mengembangkan 103 bandara eksisting yang ter­sebar di seluruh Indonesia de­ngan anggaran total anggaran sekitar Rp 3,3 triliun. Dari 103 ban­dara eksisting, ada sekitar 16 ban­dara besar yang juga akan men­ dapatkan anggaran lebih untuk pengembangan. Menurut dia, pengembangan se­jumlah bandara pada tahun de­pan akan difokuskan pada pe­ningkatan keandalan dan ka­pasitas. “Kalau sejauh ini ke­ andalannya hanya sekitar 60%, akan kami tingkatan hingga 80% atau lebih. Begitu juga de­ngan kapasitasnya. Tentu saja tanpa mengabaikan faktor keselamatan dan keamanan. Ka­rena bukan hanya soal kua­ litas dan kapasitas, tapi da­lam transpor tasi kita bicara ke­ selamatan yang utama,” kata Santoso.
Lebih lanjut, Santoso meng­ ung­­kapkan, pemerintah ju­ga akan membangun dan me­ ngembangkan sebanyak 15 ban­dara di daerah perbatasan dan 52 bandara di daerah rawan ben­cana dengan total anggaran se­besar Rp 2,4 triliun. Hal ini sebagai bukti keseriusan pe­ merintah untuk memperkuat ke­terhubungan hingga pelosok Indonesia.
“Daerah rawan bencana se­ perti Aceh, dan Sumatera Barat yang merupakan per temuan lem­peng, atau juga rawan gu­ nung meletus seper ti Nusa Teng­gara, akan kami bangun bandara supaya akses ke sana men­jadi lebihmudah,” tegas dia.
Di sisi lain, Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Udara su­dah mengusulkan anggaran se­besar Rp 6,8 triliun pada Ren­cana Anggaran Pendapatan dan Belanja (R-APBN) 2015 un­tuk seluruh proyek bandara di bawah Kemenhub meliputi pem­bangunan bandara baru dan pengembangan bandara eksisting.
“Rencana pembangunan dan pengembangan bandara ter­ sebut ditujukan untuk men­ dukung moda transportasi uda­ ra. Sesuai fokus Kementerian Per­hubungan yaitu mendukung ko­nektivitas antar daerah se­ hingga disparitas wilayah In­do­ nesia dari barat ke timur bisa diperkecil. Jika sistem trans­ portasi sudah memadai, ini bisa membuka remoteareadi seluruh Indonesia, sehingga orang bisa mu­dah masuk ke sana. Maka diharapkan peradaban dan taraf ekonomi bisa merata dan terus me­ningkat,” jelas dia. (lrd)
Investor Daily, Senin, 18 Agustus 2014, hal. 6

Print Friendly, PDF & Email

Share this post:

Related Posts

Comments are closed.