JAKARTA – PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS), perusahaan pelayaran pengangkut migas milik Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto, tengah menjajaki pinjaman sebesar US$ 160 juta atau sekitar Rp 1,8 triliun. Pinjaman tersebut akan dipakai untuk membiayai ekspansi tahun ini.
Direktur Utama Humpuss Intermoda Theo Lekatompessymengatakan, pinjaman tersebut sekitar 75% dari total kebutuhan dana ekspansi yang mencapai US$ 215 juta. Saat ini, perseroan sedang mendekati sejumlah bank di Indonesia, Asia, dan Eropa.
“Kami juga bakal menggunakan kas sebesar US$ 32 juta atau 15% dari total kebutuhan dana ekspansi,” kata Theo kepada Investor Daily di Jakarta, akhir pekan lalu. Adapun sisa kebutuhan dana akan dipenuhi oleh mitra perseroan sebesar US$ 21,5 juta atau 10% dari total dana ekspansi.
Tahun ini, Humpuss Intermoda menyiapkan dana sebesar US$ 215 juta atau sekitar Rp 2,4 triliun untuk membiayai ekspansi empat lini usaha. Pasalnya, peluang bisnis kapal pengangkutan semakin terbuka pada semester II tahun ini.
Menurut Theo, perseroan akan membeli enam unit kapal baru senilai US$ 115 juta dan mengakuisisi perusahaan pelayaran asing senilai US$ 50-100 juta.
Sesuai rencana, Humpuss siap membeli dua kapal pengangkut minyak senilai US$ 30 juta. Selain itu, perseroan bakal membeli satu kapal hotel senilai US$ 30 juta. Hal itu menyusul permintaan dari Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKKMigas) kepada perseroan untuk menyediakan kapal hotel berkapasitas 350 orang. “Itu untuk kebutuhan saat memantau pertambang an lepas pantai atau offshore,” ujar dia.
Di sektor pengangkutan bahan kimia (che mical), Humpuss berencana membeli satu kapal senilai US$ 15 juta untuk mengangkut metanol dari pabrik milik grup usaha Humpuss.
Perseroan membutuhkan kapal tersebut untuk mengangkut 660 ribu ton metanol. Perseroan juga bakal membeli dua kapal senilai total US$ 40 juta untuk mengangkut semen. Ekspansi semen di tanah air saat ini semakin gencar, hal tersebut membuka peluang perusahaan untuk masuk ke dalam bisnis tersebut.
Theo mengungkapkan, bisnis pengangkutan semenmerupakan bisnis baru yang tengah digarap oleh perseroan. Hal tersebut seiring dengan konversi bisnis pengangkutan yang dilakukan perseroan. “Pengangkutan semen merupakan konversi dari pengangkutan batubara,” jelas dia.
Theo melanjutkan, Humpuss akan mulai fokus mengangkut barang jadi untuk tahun ini. Sebelumnya, perseroan banyak mengangkut hasil tambang mentah. Namun, setelah munculnya peraturan dari pemerintah, perseroan akhirnya mulai mengalihkan lini bisnisnya.
Di sisi lain, Humpuss Intermoda juga tengah menjajaki akuisisi perusahaan pelayaran yang bergerak dalambisnis pengangkutan gas alam cair (liquefied natural gas/LNG). Perseroan siap mengambil alih 51% saham perusahaan tersebut. Nilainya berkisar US$ 50-100 juta. Theo mengungkapkan, perusahaan peng angkut LNG tersebut merupakan perusahaan asing yang sudah lama menjalankan bisnis di Indonesia. Perseroan kini masih dalam proses negosiasi harga. “Tawaran harga saham perusahaan tersebut masih terlalu tinggi. Tetapi akuisisi diperkirakan bakal tuntas akhir tahun ini,” ucap dia.
Theo melanjutkan, meskipun negosiasi berlangsung alot, tetapi perseroan optimistis dapat merampungkan akuisisi. Sebab, sesuai asas cabotage, perusahaan asing tersebut harus melepas 51% sahamnya kepada perusahaan nasional. Humpuss tengah menyiapkan dana sebesar US$ 26-51 juta untuk memenuhi 51% kebutuhan dana akuisisi. Perseroan akan mengandalkan pinjaman bank untukmembiayai sebagian dana akuisisi. Menurut Theo, akuisisi perusahaan pengangkutan LNG seiring semakin bagusnya bisnis tersebut. Produksi LNG pada masa akan datang diperkirakan bakal terus meningkat.
Investor Daily, Senin 11 Agustus 2014, hal. 13