JAKARTA – Perjanjian pengusahaan jalan tol (PPJT) proyek enam ruas tol dalam kota Jakarta akan dilakukan hari ini (Jumat, 25/7). Hal itu menyusul rampungnya pembahasan klausul PPJT antara badan usaha jalan tol, perbankan, dan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) selaku regulator.
Kepala BPJT Achmad Gani Ghazali mengatakan, pembahasan setiap klausul PPJT enam ruas tol dalam kota sudah diselesaikan, sehingga proses se lanjutnya adalah penandatanganan PPJT proyek enam ruas tol dalam kota. “Rencananya, Jumat (25/7) pekan ini dilakukan penandatanganan PPJT proyek itu,” kata dia, di Jakarta, baru-baru ini.
Sebelumnya, permasalahan mengenai pembiayaan dan pembebasan lahan perlu dibahas lebih intens, menyusul rencana pembangunan proyek ini akan dilakukan dalam tiga tahap. Karena pembangunan dilakukan dalam tiga tahap, maka pem biayaan juga akan dicairkan bertahap pula. “Semua permasalahan dalam draf PPJT tersebut sudah selesai, jadi harus diteken,” ujar Gani.
Proyek enam ruas tol ini direncanakan dibangun bertahap dengan total investasi Rp 42 triliun. Pada tahap pertama, akan dibangun r uas tol Semanan-Sunter sepanjang 20,23 kilometer (km) dan Sunter-Pulogebang (9,44 km). Pem bangunan akan dilanjutkan untuk ruas Duri Pulo-Kampung Melayu (11,38 km), Ulujami-Tanah Abang (8,7 Km), Kemayoran-Kampung Melayu (9,6 Km) dan Pasar Minggu-Casablanca (9,15 km).
Di tempat yang sama, Direktur Utama PT Jakar ta Tollroad Development (JTD) Frans S Sunito mengungkapkan, dokumen PPJT sudah selesai disusun dan segera ditandatangani pada Ju mat mendatang. Setelah dilakukan pe nandatanganan PPJT, pihaknya segera mencari pendanaan dari perbankan. ”Kami akan jajaki dengan Bank Mandiri dan Bank DKI,” ujar dia.
Adapun proses sejak PPJT diteken hinggamencapai financial close, sambung dia, diperkirakan selama enam hingga sembilan bulan. Selama itu proses pembebasan lahan akan dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum. “Proses konstruksi sendiri jika tahapan itu lancar baru bisa dilakukan pada tahun depan dan ditargetkan selesai pada tahun 2017,” tambah Sunito.
Menurut dia, pihaknya tetap akan membangun jalan tol ini dalam beberapa tahap, yang diawali ruas SemananSunter dan Sunter-Pulogebang. Namun, perseroan masihmengkaji kemungkinan proyek ini dibangun secara bersamaan, sesuai keinginan Plt Gubernur DKI Ja karta Basuki Tjahaya Purnama. “Secara keseluruhan proyek ini baru selesai pada 2022 jika sesuai rencana,” papar dia.
Head of Corporate Communication PT JTD Ngurah Wirawan sebelumnya menuturkan, dalam dokumen PPJT yang akan diteken, dimasukkan klausul bahwa investor, BPJT, dan lembaga keuangan sepakat untuk memprioritaskan pem bebasan lahan untuk gerbang masuk keluar jalan bebas hambatan ini. Dengan begitu, konstr uksi bisa dilakukan, sehingga nantinya ruas itu bisa beroperasi dan menghasilkan pendapatan bagi perusahaan.
Adapun lahan yang dibutuhkan untuk enam ruas tol dalam kota Jakarta ini ditaksir seluas 59 hektare (ha) senilai Rp 5,4 triliun. “Kami akan konsentrasi pembebasan lahan di gerbangmasuk dan keluar, sedangkan konstruksi badan jalan tidak ada kendala karena mengisi ruang udara,” tutur dia.
Investor Daily, Jumat 25 Juli 2014, hal. 47