Garuda Indonesia Menang PKPU, Mayoritas Kreditur Dukung Proposal Damai

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk menang tahapan pemungutan suara atau voting dalam proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) pada Jumat (17/6).

Dalam voting tersebut, 347 kreditur atau 95,07 persen menyetujui proposal perdamaian dari jumlah kreditur konkruen yang hadir dengan total suara sebanyak 12.162.455. Rapat itu dihadiri 365 kreditur dengan total jumlah hak suara 12.479.432.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan proses ini menjadi penentu kesepakatan perdamaian (homologasi) antara Garuda dengan kreditur.

“Hari ini adalah momen penting bagi kami, karena salah satu BUMN yang menjadi entitas kebanggan bangsa, Garuda Indonesia, telah menyelesaikan pemungutan suara dalam proses PKPU,” ujar Erick dalam keterangan resmi di Jakarta.

Erick bersyukur voting ini mendapatkan respons positif dari mayoritas kreditur yang ikut serta dalam proses PKPU.

Berdasarkan hasil rekapitulasi voting, lanjut Erick, Garuda mencapai threshold suara yang menjadi syarat homologasi. Hal ini, sambung Erick, tak lepas dari kerja keras dan dukungan banyak pihak, baik internal maupun eksternal.

“Proyeksi positif yang kami terima hari ini tidak terlepas dari hasil kerja keras seluruh jajaran manajemen, karyawan, serta tim konsultan pendamping yang lebih dari tujuh bulan menjalin komunikasi intensif dengan para kreditur. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada para kreditur yang telah mendukung Garuda hingga ke titik ini,” ujarnya.

Erick berharap dukungan ini akan terus mengalir hingga tahap di mana perseroan mulai melaksanakan langkah-langkah strategis yang telah dirancang dalam rencana bisnis ke depan. Dengan demikian, Garuda bisa menjadi entitas bisnis yang lebih agile, adaptif dan berdaya saing.

Lebih lanjut, Erick juga memastikan komitmen Garuda Indonesia untuk menjalankan misi menjadi platform penggerak ekonomi bangsa dan melalui peran esensialnya sebagai penyedia akses konektivitas bagi aktivitas ekonomi, pariwisata hingga sosial dan budaya bagi masyarakat Indonesia.

“Perkembangan positif ini datang di momentum yang tepat, saat dunia telah mulai bangkit dan beradaptasi dengan pandemi, ekonomi hidup kembali dan orang-orang mulai bepergian. Dengan terus bekerja sama dan saling mendukung, ke depannya kita dapat menantikan Garuda terbang lebih tinggi,” ujarnya.

Secara terpisah, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia Prasetio memastikan perusahaan akan menindaklanjuti komitmen perjanjian perdamaian yang disetujui oleh mayoritas kreditur.

“Sesuai protokol PKPU, di mana minimum harus 67 persen melewati, kami punya PR besar setelah homologasi ini (untuk) menindak lanjuti sesuai dengan komitmen perjanjian perdamaian. Apa yang disampaikan di perjanjian perdamaian harus dipatuhi untuk dilaksanakan sesuai dengan perjanjian yang disepakati,” ujar Prasetio usai hasil voting dibacakan.

Dalam situs PKPU Garuda, maskapai pelat merah itu memiliki total utang Rp142 triliun terhitung per 14 Juni 2022.

Dalam unggahan itu, mereka merinci utang terdiri dari Daftar Piutang Tetap (DPT) perusahaan lessor sebanyak Rp104,37 triliun, DPT perusahaan non lessor sebesar Rp34,09 triliun, dan DPT preferen sebesar Rp3,95 triliun.

 

 

Sumber: CNN Indonesia

 

 

 

Print Friendly, PDF & Email

Share this post:

Related Posts

Comments are closed.