Kementerian Pekerjaan Umum segera mengumumkan pembukaan prakulifikasi Tender untuk jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) seksi II. Hal ini menyusul telah disetujuinya pinjaman dari pemerintah Tiongkok sebesar US$ 200 juta atau sebesar Rp. 2 trilyun.
“Paling lambat pekan depan , pengumuman untuk pra kualifikasi sudah bisa dilakukan. Ini kan baru perusahaan yang berminat. Kami akan undang dan mereka diminta masukan terkait kapasitasnya untuk membangun proyek ini,” kata Dirjen Bina Marga Kementerian PU Djoko Murjanto di Jakarta, akhir pekan lalu.
Menurut dia, pihaknya sudah memiliki daftar perusahaan perusahaan kontraktor dalam negeri yang mungkin berminat mengerjakan proyek ini. Namun begitu, pemerintah juga akan mengundang kontraktor asal Tiongkok untuk mengerjakan proyek ini. Hal itu dikarenakan pembiayaan konstruksi tol ini menggunakan pinjaman dari Tiongkok.
“Pinjamannya sekitar US$ 200 juta atau sekitar Rp 2 trilun untuk mengerjakan seksi II yang akan dibagi menjadi dua paket pekerjaan,” jelas dia.
Djoko menuturkan, ada tiga perusahaan konsorsium asal Tiongkok yang akan bekerja sama (joint venture) dengan kontraktor lokal untuk mengerjakan proyek ini. Namun begitu, pemerintah belum mengetahui perusahaan konsor siumantara Tiongkok dan dalam negeri yang akan membangun tol ini.
“Dari prakualifikasi ini nanti diketahui siapa saja yang ikut. Setelah prakualifikasi akan dilakukan proses tender konstruksinya,” jelas dia.
Proyek jalan tol Cisumdawu ini dikerjakan dalam enam seksi. Itu terdiri atas seksi I Cileunyi Tanjungsari 9,8 kilometer (km), seksi II Tanjungsari-Sumedang (17,51 km), seksi III SumedangCimalaka (3,7 km), seksi IV Ci malaka-Legok (6,96 km), seksi V Legok-Ujungjaya (16,35 km), dan seksi VI Ujungjaya-Dawuan (4 km).
Pemerintah telah memulai pengerjaan konstruksi seksi I tol ini sejak Oktober 2012. Pengerjaan di seksi I ini dilakukan oleh Shanghai Contractor Group, PT Wijaya Karya, dan PT Waskita Karya dan diharapkan bisa tuntas pada 2014. Jalan tol sepanjang 60,28 km tersebut nantinya tersambung dengan tol Cikampek Palimanan yang saat ini juga tengah dikonstruksi.
Jalan bebas hambatan ini juga menjadi akses menuju ke Bandara Kertajati yang saat ini masih dalamproses pembahasan. Waktu tempuh dari Bandung ke Sumerdang juga makin singkat dari 2 jam menjadi sekitar 15 menit.
Lahan
Di sisi lain, total lahan yang har us dibebaskan untuk pembangunan tol Cisumdawu seluas 1.140 hektare (ha) dengan asumsi kebutuhan biaya mencapai Rp 1,4 triliun. Proses pembebasan lahan tersebut tengah dilakukan dan dimulai dengan mengidentifikasi status lahan, bangunan, dan tanaman.
Kepala Seksi Pengadaan Ta nah Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Sri Sadono sebelumnya mengungkapkan, total lahan yang mesti dibebaskan untuk se lur uh seksi tol Cisumdawu itu mencapai 1.140 ha. Luas lahan yang mesti dibebaskan ini meningkat dari sebelumnya hanya 850ha karena ada perubahan trase, penguatan jalan di lereng bukit, serta pengerukan lahan.
“Asumsi kebutuhan biaya untuk pembebasan lahan itu sekitar Rp 1,4 triliun. Jumlah ini bisa bertambah ataupun ber kurang, tergantung dari proses negosiasi di lapangan dengan masyarakat,” ungkap dia.
Sri menambahkan, proses pembebasan lahan untuk seluruh seksi ruas tol Cisumdawu ter sebut akan dilakukan oleh pa nitia pengadaan tanah (P2T) dan tim pembebasan tanah (TPT) yang dipimpin oleh pe merintah daerah setempat. Proses tersebut sudah bisa dilakukan mulai saat ini dengan mengidentifikasi status tanah di Badan Pertanahan Nasional (BPN) di daerah.
“Identifikasi dilakukan dengan melihat status tanah, bangunan, dantanaman.Itu dilakukan dengan melibatkan instansi terkait, seperti Kementerian Kehutanan, BPN, dan Kementerian Pekerjaan Umum,” ujar dia.
Investor Daily, Senin 14 Juli 2014, hal. 6