TENAGA KERJA: MANUFAKTUR TOPANG SERAPAN BARU
Serapan tenaga kerja ini diyakini bakal lebih dibandingkan dengan 2022 seiring dengan geliat industi pengolahan yang harus meningkatkan di tengah pemulihan ekonomi.
PERBAIKAN PMI MANUFAKTUR MENUJU PEMULIHAN
Kementerian Perindustrian meyakini industri manufaktur domestik segera kembali ke angka ekspansi seperti sebelum pandemi Covid-19 seiring dengan mulai bergeliatnya sektor tersebut.
BERSOLEK SAMBUT RELOKASI
Pemerintah berupaya menangkap peluang relokasi investasi menyusul banyaknya negara pusat manufaktur yang menghadapi krisis listrik.
INDEKS MANUFAKTUR MEROSOT AKSELERASI PERTUMBUHAN TERTAHAN
Kans pemerintah untuk merealisasikan akselerasi pertumbuhan ekonomi pada tahun ini kian sempit sejalan dengan merosotnya geliat industri pengolahan selama kuartal III/2021. Musababnya, industri pengolahan selama ini memiliki daya dorong terkuat untuk memaksimalkan gerak ekonomi.
KELANGKAAN ENERGI BADAI KRISIS LISTRIK HAMPIRI EROPA
Krisis listrik yang menghantam China telah menjalar ke Eropa. Manufaktur Benua Biru kini bernasib seperti Negeri Panda yang harus menangani macetnya mesin produksi sejalan dengan kelangkaan energi. Sementara itu, China yang selama ini menjadi pemasok utama memprioritaskan pengamanan jatah di dalam negeri.
SEKTOR MANUFAKTUR TARGET PERTUMBUHAN KONSERVATIF
Pemerintah tidak memasang target agresif untuk pertumbuhan industri pengolahan pada 2022, yakni sebesar 4,5%—5% atau hanya naik tipis dari target tahun ini sebesar 4%—4,5%.
KAWAL EKSPOR MANUFAKTUR
Lonjakan kasus Covie-19 dan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat tak membuat pemerintah kehilangan akal untuk menjaga roda industri manufaktur tetap berputar kencang pada semseter II/2021.
PEREKONOMIAN NASIONAL MULAI PULIH: Ekspor Manufaktur Melonjak 52,65%
Nilai ekspor industri manufaktur pada April 2021 mencapai US$ 14,92 miliar, melonjak 52,65% dibanding April 2020 (year on year/yoy).
MAMIN CETAK PERTUMBUHAN TINGGI: Investasi Manufaktur Melejit 38%
Investasi manufaktur mencapai Rp88,3 triliun kuartal I-2021, melejit 38% dibanding periode sama tahun lalu Rp 64 triliun.
Gebrakan OJK Mendorong Ekspansi Pelaku Bisnis
Regulator telah meluncurkan sejumlah stimulus keuangan untuk membantu pelaku usaha bertahan dalam durasi panjang pandemi Covid-19.