JAKARTA, KOMPAS – Presiden Joko Widodo akan melantik enam menteri dan tiga wakil menteri baru Kabinet Indonesia Maju, Rabu (23/12/2020), di Istana Negara, Jakarta. Keenam menteri diharapkan bisa membaca dan mengelola krisis akibat pandemi Covid-19 sebagai tantangan serta inovasi guna membawa Indonesia maju.
Pada Selasa kemarin, enam menteri itu diperkenalkan oleh Presiden Jokowi kepada publik di beranda Istana Merdeka, Jakarta. Mereka ialah Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Perdagangan M Lutfi, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Sosial Tri Rismaharini, serta Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut.
”Pada sore hari yang berbahagia ini, saya bersama Wakil Presiden ingin mengumumkan menteri-menteri baru yang akan duduk dalam Kabinet Indonesia Maju,” ujar Presiden.
Ia kemudian merinci latar belakang menteri satu per satu. Saat diperkenalkan, keenam menteri mengenakan baju putih, celana panjang hitam, serta jaket biru yang disiapkan Kepala Sekretariat Kepresidenan Heru Budi Hartono. Adapun Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin berpakaian putih serta bercelana panjang hitam.
Baca Juga: Enam Menteri Baru Dipanggil Presiden Jokowi
Tiga calon wakil menteri belum diperkenalkan kemarin, tetapi dijadwalkan dilantik Rabu pagi. Ketiganya meliputi wakil menteri di Kementerian Kesehatan, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), serta Kementerian Pertahanan. ”Mereka juga akan dilantik besok,” ujar Menteri Sekretaris Negara Pratikno saat dikonfirmasi Kompas. ”Pada sore hari yang berbahagia ini, saya bersama Wakil Presiden ingin mengumumkan menteri-menteri baru yang akan duduk dalam Kabinet Indonesia Maju”
Kembangkan investasi dan industri
Menurut Pratikno, keenam menteri baru dihadapkan pada tantangan yang diharapkan Presiden justru dapat membantu Indonesia untuk melompat maju.
”(Tantangan) Tak hanya dari sisi domestik, tetapi juga internasional. Dengan dibentuknya Lembaga Pengelola Investasi, para menteri baru ditantang membawa masuk investasi, menggerakkan industri manufaktur dan ekonomi, membawa devisa serta pariwisata, memperkuat pasar dan mengembangkan industri baru,” ujarnya.
Menteri Kesehatan, kata Pratikno, tak hanya fokus pada kesehatan, tetapi juga memperbaiki tata kelola rumah sakit, mengakselerasi industri dan aksesibilitas obat serta alat kesehatan agar Indonesia mandiri. Tugas ini penting karena lebih dari mayoritas kebutuhan Indonesia di bidang itu masih dipenuhi dengan impor. ”Juga mengelola kolaborasi nasional untuk kesehatan masyarakat, memangkas kebocoran devisa karena banyak orang kaya berobat ke luar negeri,” katanya.
Saat dihubungi, Lutfi menyatakan siap menjalankan amanat Presiden dan Wapres untuk menjaga stabilitas harga dan inflasi, membantu UMKM, serta membuka pasar baru.
Dalam keterangan resminya, Budi Gunadi mengatakan, salah satu fokusnya dalam bertugas ialah mengatasi masalah penularan Covid-19. Koordinasi dan kerja sama lintas sektor akan terus diperkuat dalam penanganan pandemi.
Juru bicara Sandiaga Uno, Kawendra Lukistian, menyampaikan, tantangan Menparekraf pada 2021 sangat berat. Menparekraf memiliki pekerjaan rumah besar untuk memulihkan ekonomi dan sektor pariwisata yang terdampak pandemi Covid-19.
Seusai namanya diumumkan oleh Presiden, Risma menyebutkan pemberdayaan akan menjadi fokus utama di Kementerian Sosial. ”Bantuan tetap ada. Di samping bantuan, memberdayakan itu lebih mulia, apalagi karena negara tak perlu anggaran besar, bisa bekerja sama dengan banyak kelompok yang sudah berdaya, termasuk berkolaborasi dengan beberapa kementerian dan lembaga negara,” ujarnya.
Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, ia akan bekerja keras sebagai Menteri KP. Sebelumnya, ia merupakan Wakil Menteri Pertahanan. ”Mengagetkan juga saya diminta membenahi dan mengelola KKP. Saya akan bekerja keras karena saya sudah mewakafkan diri untuk bangsa,” tuturnya.
Adapun Gus Yaqut menyebutkan bahwa hal pertama yang ingin dilakukannya ialah menjadikan agama sebagai inspirasi, bukan aspirasi. ”Artinya, agama tidak lagi digunakan sebagai alat politik, baik untuk menentang pemerintah maupun merebut kekuasaan atau mungkin untuk tujuan-tujuan yang lain,” jelasnya.
Setelah menjabat sebagai Menag, Yaqut akan menjadikan agama sebagai pembawa nilai-nilai kebaikan dan kedamaian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, langkah lain yang juga akan dilakukan ialah meningkatkan ukhuwah Islamiyah atau persaudaraan antarsesama Muslim di Tanah Air.
Belajar secara cepat
Ketua Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia Ede Surya Darmawan berpendapat, latar belakang Budi Gunadi yang bukan dokter menuntutnya untuk melakukan pembelajaran secara cepat terkait sistem kesehatan dan berbagai peraturan terkait. Berbagai tugas dan tanggung jawab perlu diperhatikan di sektor kesehatan yang tak hanya terkait dengan Covid-19. ”Kami harap latar belakang Pak Budi yang sebelumnya juga mengawal di Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional bisa menjadi bekal yang baik,” ujarnya.
”Kami harap latar belakang Pak Budi yang sebelumnya juga mengawal di Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional bisa menjadi bekal yang baik”
Rektor IPB University Arif Satria mengemukakan, sosok Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono diyakini memiliki kepemimpinan yang kuat dan keberpihakan terhadap kemandirian pangan. Menteri terpilih diharapkan mendorong investasi dalam negeri untuk memanfaatkan potensi sumber daya ikan yang melimpah sebagai hasil dari kebijakan kelautan dan perikanan lima tahun terakhir.
Baca Juga: Momentum Tepat untuk ”Reshuffle” Kabinet
CEO Indonesia Ocean Justice Initiative Mas Achmad Santosa berharap Menteri Kelautan dan Perikanan berkomitmen untuk menjaga stok ikan serta kedaulatan perikanan nasional. Saat ini, ada kecenderungan penegakan hukum perikanan melemah.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Said Aqil Siroj mengapresiasi langkah Presiden Joko Widodo yang menunjuk Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas sebagai Menteri Agama. ”Semoga amanah,” katanya.
Pengamat politik dan Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari menilai, reshuffle kali ini dilatarbelakangi sejumlah hal. Latar belakang itu tak hanya penggantian dua menteri yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi, tetapi juga pertimbangan aspek lain oleh Presiden.
REK/LKT/AGE/EDN/NTA/BOW/INA/TAN/ETA/TRA/HAR
KOMPAS, RABU 23 Desember 2020 Halaman 1.