KONSUMSI: Industri Garap Potensi Konsumsi Masyarakat pada Akhir Tahun

JAKARTA, KOMPAS — Kendati kondisi ekonomi belum pulih seperti sebelum pandemi Covid-19, pelaku industri berharap permintaan pada akhir tahun meningkat. Momentum perayaan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 bisa mendorong konsumsi masyarakat.

Belanja masyarakat yang meningkat akan memperbaiki kinerja sejumlah sektor yang terkait konsumsi rumah tangga. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada triwulan III-2020, konsumsi rumah tangga berperan 57,31 persen dalam struktur produk domestik bruto (PDB) Indonesia.

Industri Garap Potensi Konsumsi Masyarakat pada Akhir Tahun

”Pada Desember, kami memperkirakan pilkada, Natal, dan Tahun Baru akan sedikit mendorong konsumsi,” kata Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi S Lukman ketika dihubungi, Rabu (2/12/2020).

Peningkatan konsumsi pada akhir tahun diharapkan memperbaiki kinerja di sektor industri makanan dan minuman.

Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, industri makanan minuman pada triwulan I-2020 tumbuh 3,94 persen secara tahunan. Namun, pertumbuhan itu turun menjadi 0,22 persen pada triwulan II-2020 dan naik tipis menjadi 0,66 persen pada triwulan III-2020.

”Secara keseluruhan, kami memperkirakan pertumbuhan sektor makanan minuman secara tahunan berkisar 2-3 persen,” kata Adhi.

Peningkatan permintaan pada masa perayaan Natal dan Tahun Baru juga diharapkan pelaku industri alas kaki. Sebelum pandemi Covid-19, permintaan sepatu pada akhir tahun meningkat 70 persen.  Secara keseluruhan, kami memperkirakan pertumbuhan sektor makanan minuman secara tahunan berkisar 2-3 persen. (Adhi S Lukman)

Direktur Eksekutif Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Firman Bakri mengatakan, belum dapat mengukur tingkat permintaan pada periode Natal dan Tahun Baru tahun ini. ”Akan tetapi, adanya tunjangan hari raya pada Desember diharapkan mendorong orang untuk membeli,” katanya.

Adhi dan Firman berpendapat, belanja pemerintah dan upaya pemerintah menjaga daya beli masyarakat dapat meningkatkan konsumsi pada akhir tahun ini.

Baca juga: Barang Bergejolak Kontributor Utama Inflasi November 2020

Menurut data BPS, konsumsi rumah tangga tumbuh 2,83 persen secara tahunan pada triwulan I-2020. Adapun pada triwulan II-2020 dan triwulan III-2020 terkontraksi 5,52 persen dan 4,04 persen.

Komponen konsumsi rumah tangga yang masih tumbuh positif pada triwulan III-2020 adalah kesehatan dan pendidikan sebesar 2,06 persen serta perumahan dan perlengkapan rumah tangga 1,82 persen.

Jaga daya beli

Hal senada disampaikan Ketua Umum Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) Edy Suyanto. Upaya pemerintah meningkatkan daya beli masyarakat, seperti melalui program pemulihan ekonomi nasional serta percepatan penyerapan APBN dan APBD, diharapkan dapat meningkatkan utilisasi kapasitas produksi keramik nasional menjadi 70 persen pada akhir tahun ini.

Upaya pemerintah meningkatkan daya beli masyarakat diharapkan dapat meningkatkan utilisasi kapasitas produksi keramik

Asaki mencatat, utilisasi kapasitas produksi keramik nasional di tengah pandemi Covid-19 terpuruk menjadi tinggal 30 persen. Per akhir November 2020,  utilisasi kapasitas produksi keramik nasional kembali meningkat ke angka 65 persen.

”Angka ini sama seperti tingkat utilisasi pada awal 2020 sebelum pandemi Covid-19. Dengan kata lain, industri keramik telah pulih,” ujar Edy.

Industri Garap Potensi Konsumsi Masyarakat pada Akhir Tahun

Kondisi industri keramik nasional yang pulih ini, menurut Edy, merupakan dampak stimulus penurunan harga gas industri menjadi 6 dollar AS per juta metrik british thermal unit (MMBTU). Selain itu, juga merupakan dampak pemberlakuan safeguard untuk produk impor China, India, dan Vietnam oleh pemerintah.

Baca juga: Konsumsi Masyarakat Masih Terbatas

Edy menuturkan, pemulihan industri keramik juga didukung perbaikan kinerja ekspor. Badan Pusat Statistik mendata, ekspor keramik pada Januari-September 2020 sebesar 49,8 juta dollar AS dengan volume 12,8 juta meter persegi. Nilai dan volume ekspor keramik sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2020 masing-masing naik 24 persen dan 29 persen dibandingkan dengan periode sama tahun 2019.

KOMPAS, KAMIS 03 Desember 2020 Halaman 9.

 

 

Print Friendly, PDF & Email

Share this post:

Related Posts

Comments are closed.