EKONOMI SYARIAH: Daya Tahan Ekonomi Syariah Bermanfaat untuk Pemulihan Ekonomi

JAKARTA, KOMPAS — Krisis kesehatan akibat pandemi Covid-19 menyeret perekonomian global ke dalam krisis. Di tengah situasi penuh tekanan dan ketidakpastian, daya tahan ekonomi syariah relatif lebih tinggi.

Kendati ikut terseret perlambatan pertumbuhan ekonomi, kontraksi ekonomi syariah tidak sedalam ekonomi konvensional. Bagi Indonesia, ada berpeluang untuk terlibat dalam rantai pasok produk halal global.

”Meskipun ekonomi syariah tumbuh negatif, peluang Indonesia mengisi rantai pasok produk halal global tetap akan mampu mendorong pemulihan ekonomi lebih cepat,” kata Wakil Presiden Ma’ruf Amin saat membuka Indonesia Islamic Festival (IIFest) 2020, Kamis (26/11/2020), secara virtual.

Berdasarkan data State of the Global Islamic Economy Report, perekonomian dunia pada 2020 diperkirakan mengalami kontraksi 5,2 persen, sedangkan ekonomi syariah global terkontraksi 2,5 persen.

Meskipun ekonomi syariah tumbuh negatif, peluang Indonesia mengisi rantai pasok produk halal global tetap akan mampu mendorong pemulihan ekonomi lebih cepat.

Wapres Ma’ruf Amin, mengutip data yang sama, menyebutkan, sampai dengan triwulan III-2020, industri makanan dan minuman halal global terkontraksi atau tumbuh negatif 0,2 persen. Sementara, industri kosmetik terkontraksi 2,5 persen dan industri busana muslim global terkontraksi 2,9 persen.

Baca juga: Potensi Besar Ekonomi Syariah

Valuasi ekonomi syariah global yang bisa digarap setelah pandemi Covid-19 reda dan aktivitas perdagangan global mulai pulih pada 2024 diperkirakan 2,4 triliun dollar AS.

Wapres Ma’ruf Amin mengingatkan, salah satu hal yang dapat dilakukan adalah memperkuat pelaku usaha mikro dan kecil. Dalam kondisi krisis seperti saat ini, sektor keuangan tidak dapat menjadi akselerator pemulihan ekonomi karena korporasi mengurangi aktivitas produksi dan investasi. Maka, sektor mikro dan kecil berfungsi sebagai pendorong ekonomi.

Pada 2019, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) meliputi 99 persen jumlah unit usaha di Indonesia, berkontribusi 97 persen dalam menyerap tenaga kerja, dan menyumbang 60 persen produk domestik bruto (PDB) nasional. UMKM juga menyumbang 58 persen dari total investasi dan 14 persen dari total ekspor.

”Dalam kondisi krisis dan pascakrisis, kita tetap harus memperkuat kapasitas pelaku usaha bisnis syariah skala mikro, kecil dan menengah,” tegasnya.

Baca juga: Bank Dunia: UMKM Paling Terkena Dampak

Penguatan kapasitas di antaranya memfasilitasi pelaku usaha mikro dan kecil  agar dapat melanjutkan produksi serta memperluas pangsa pasar.

Wakaf
Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Mohammad Nuh mengatakan, instrumen wakaf bisa menjadi alternatif untuk mendukung aktivitas ekonomi sekaligus memperdalam pasar keuangan Indonesia.

”Wakaf adalah menyerahkan aset yang memiliki nilai kepada pengelola wakaf atau nazir. Nantinya, nazir yang akan mengurus harta wakaf sehingga hasilnya bisa dinikmati orang yang berhak menerima wakaf,” jelasnya.

Saat ini, lanjut Nuh, sukuk atau surat utang syariah merupakan instrumen baru yang kerap dipilih sebagai aset wakaf oleh badan pengelola wakaf. Sebab, sukuk dijamin negara sehingga tidak akan terjadi risiko gagal bayar. Penempatan uang wakaf pada sukuk juga secara tak langsung mendorong perekonomian di tengah pandemi. Sebab, sebagian dana dari penerbitan sukuk digunakan pemerintah untuk penanganan Covid-19.

Baca juga: Pemerintah Kembali Terbitkan Sukuk Berbasis Wakaf

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman mengatakan, pemerintah menerbitkan sukuk berbasis wakaf tunai seri SWR001. Penerbitan sukuk ini untuk memfasilitasi pewakaf menempatkan wakaf mereka pada instrumen investasi yang aman dan produktif. Penempatan uang wakaf pada sukuk juga secara tak langsung mendorong perekonomian di tengah pandemi. Sebab, sebagian dana dari penerbitan sukuk digunakan pemerintah untuk penanganan Covid-19.

KOMPAS, JUM’AT 27 November 2020 Halaman 1.

 

 

Print Friendly, PDF & Email

Share this post:

Related Posts

Comments are closed.