PANDEMI COVID-19: Indonesia Terlibat Pengembangan Vaksin

JAKARTA, KOMPAS Indonesia melalui Badan Usaha Milik Negara PT Bio Farma ikut ambil bagian dalam uji klinis tahap ketiga calon vaksin Covid-19. Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir kepada harian Kompas, Rabu (8/7/2020), mengungkapkan, uji klinis ketiga itu akan dilakukan terhadap 2.000 subyek pada Juli ini.

Honesti mengatakan, kerja sama uji klinis tahap tiga itu menggunakan calon vaksin yang dikembangkan perusahaan asal China, Sinovac Biotech. Uji klinis akan dilakukan di Bandung. ”Kerja sama uji klinis tahap tiga menggunakan vaksin Sinovac dilakukan di Bandung. Untuk pelaksanaannya, kita bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran,” tuturnya.

Baca juga:  Calon Vaksin Covid-19 dari China Mulai Diuji di Brasil

Seperti diberitakan sebelumnya, bulan ini, Sinovac Biotech juga akan memulai uji klinis ketiga di Brasil setelah mendapat persetujuan lewat jalur cepat dari otoritas setempat. Uji klinis akan dilakukan bersama produsen vaksin asal Brasil, Instituto Butantan. Sebanyak hampir 9.000 tenaga kesehatan profesional di fasilitas khusus Covid-19 akan direkrut untuk terlibat dalam uji klinis ini.

Selain Indonesia dan Brasil, calon vaksin Covid-19 Sinovac juga akan diuji coba klinis tahap ketiga di Turki, Bangladesh, dan Chile. Dua calon vaksin Covid-19 sebelumnya, yang sudah melewati tahap uji klinis fase ketiga, dikembangkan peneliti dari Universitas Oxford, Inggris, dan Grup Farmasi Nasional China (Shinopharm).

Uji klinis calon vaksin yang dikembangkan Universitas Oxford itu bekerja sama dengan perusahaan farmasi AstraZeneca, Inggris. Selain itu, perusahaan Moderna, Amerika Serikat, juga berencana melakukan uji klinis fase ketiga bulan ini.

Upaya simultan

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, ada 19 calon vaksin yang kini berada pada tahap uji klinis dan ratusan lainnya belum memasuki fase uji klinis. Kini dunia amat menantikan ketersediaan vaksin untuk menghentikan laju pandemi Covid-19. Penyakit itu sejauh ini telah menginfeksi lebih dari 11,6 juta orang di dunia, membunuh lebih dari 538.000 orang, dan menghancurkan ekonomi global.

Baca juga: Uji Klinis Bakal Vaksin Covid-19 di Jerman dan AS Beri Hasil yang Menjanjikan

Untuk mengembangkan vaksin, Bio Farma mendatangkan mesin dari Italia. Honesti menyebutkan, sebanyak satu filling line mesin produksi akan segera dipasang. Tim dari Italia direncanakan akan tiba pada 19 Juli untuk membantu menginstalasi mesin tersebut. Ditargetkan, proses instalasi itu rampung dalam waktu tiga bulan. Kapasitas produksi mesin itu adalah sebanyak 150 juta vial per tahun.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan, Kementerian Luar Negeri melalui Kedutaan Besar RI di Roma, Italia, mengupayakan fasilitasi tim dari Italia itu untuk dapat pergi ke Indonesia. Ketentuan terkait mekanisme perjalanan dengan protokol kesehatan tim itu tengah dibahas. Apabila ada kendala terkait itu, mereka akan memberikan panduan dan bantuan secara virtual kepada tim dari Indonesia.

Uji klinis tahap ketiga calon vaksin Covid-19 yang dikembangkan Sinovac itu diperkirakan juga akan selesai dalam tiga bulan. Setelah proses uji klinis dan pemasangan instalasi itu selesai, Bio Farma dipastikan mengejar sertifikasi dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan. Hal itu menjadi syarat agar perseroan bisa mulai memproduksi vaksin itu.

Amerika

Dari Chicago dilaporkan bahwa Pemerintah Amerika Serikat (AS) menghibahkan dana senilai 1,6 miliar dollar AS kepada perusahaan bio teknologi Novavax Inc. Dana itu ditujukan bagi pengujian sekaligus produksi vaksin yang berpotensi mengatasi Covid-19 di AS. Ditargetkan, sebanyak 100 juta dosis vaksin Covid-19 sudah tersedia pada Januari tahun depan.

Baca juga: Menunggu Vaksin Covid-19

Alokasi dana hibah itu diumumkan langsung oleh Kementerian Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS pada Selasa (7/7). Dari sisi jumlah, pemberian dana hibah itu adalah yang terbesar dalam bagian program Washington bertajuk ”Operation Warp Speed”. Program itu adalah inisiatif Gedung Putih untuk mempercepat akses atas vaksin dan perawatan dalam upaya melawan Covid-19 di negara itu.

Direktur Eksekutif Novavax Stanley Erck mengatakan, dana hibah itu akan digunakan untuk membiayai uji klinis tahap ketiga calon vaksin Covid-19. Uji klinis tahap tiga itu ditargetkan dapat digelar pada Oktober mendatang. Adapun saat ini perseroan masih menunggu hasil uji coba tahap pertama. Hasilnya diharapkan diperoleh pada pekan depan.

(REUTERS)

KOMPAS, KAMIS, 09072020 Halaman 4.

Print Friendly, PDF & Email

Share this post:

Related Posts

Comments are closed.