INFRASTRUKTUR: Dorong Pemulihan Ekonomi, Sejumlah Proyek Jalan Terus

JAKARTA, KOMPAS — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melanjutkan sejumlah proyek strategis di tengah pandemi Covid-19. Proyek infrastruktur yang tersebar di sejumlah wilayah dan sektor ekonomi itu diharapkan menjadi katalisator percepatan pemulihan ekonomi nasional.

Proyek itu antara lain penataan lima Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), yakni Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Manado-Likupang. Pemerintah meyakini pariwisata merupakan salah satu sektor ekonomi yang bisa cepat pulih.

”Tidak ada pembangunan infrastruktur yang dihentikan di lima KSPN itu,” kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, dalam keterangan tertulis yang dikutip Rabu (8/7/2020).

Dalam rapat terbatas di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (7/7/2020), Presiden Joko Widodo menegaskan, sejumlah proyek strategis nasional tetap dilanjutkan karena diyakini bisa menjadi katalisator percepatan pemulihan ekonomi nasional. Proyek yang diupayakan berlanjut antara lain pembangunan jalan tol di sejumlah wilayah.

Tahun ini Kementerian PUPR melelang pekerjaan penataan Kampung Ulos Huta Raja dan Huta Siallagan di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, dengan pagu anggaran 2020-2021 sebesar Rp 57,9 miliar. Penataan mencakup perbaikan rumah gorga atau rumah adat Batak Samosir dan lingkungannya serta pembangunan infrastruktur dasar, seperti air bersih dan sanitasi.

Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Danis H Sumadilaga mengatakan, pemugaran rumah gorga yang merupakan cagar budaya akan melibatkan tukang setempat. Dengan demikian, kegiatan tersebut sekaligus menjadi ajang latihan bagi masyarakat setempat untuk memelihara tradisi dan keahlian unik dalam membangun rumah adat.

Kementerian PUPR juga melanjutkan penataan Goa Batu Cermin di KSPN Labuan Bajo. Penataan mencakup pembangunan fasilitas, seperti ampiteater dan rumah budaya untuk mendukung kegiatan seni budaya lokal. Adapula pembangunan jalur jelajah menuju goa, kantor pengelola, loket, kafetaria, area parkir, auditorium, pusat informasi, dan toilet. Jalur jelajah goa dibangun dengan skema padat karya tunai yang melibatkan warga setempat.

Program infrastruktur berbasis masyarakat ini bertujuan mendukung percepatan penanganan dampak sosial ekonomi akibat pandemi Covid-19, khususnya mengurangi angka pengangguran dan menjaga daya beli masyarakat. Pengerjaan fisik penataan Goa Batu Cermin dimulai sejak kontrak kerja 16 Maret dan ditargetkan selesai 13 Desember 2020. Hingga 29 Juni 2020, pekerjaan fisik mencapai 11,78 persen.

Baca juga: Pemerintah Evaluasi Proyek Strategis Nasional

Kementerian juga melanjutkan pembangunan Rumah Susun Tingkat Tinggi Pasar Jumat DKI Jakarta. Rusun yang dibangun di lahan kompleks Perumahan Kementerian PUPR seluas 5.300 meter persegi tersebut merupakan infrastruktur perumahan yang masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN).

Menurut Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Khalawi AH, perkembangan fisik pembangunan Rusun Pasar Jumat saat ini sekitar 90 persen. Seluruh pekerjaan konstruksi ditargetkan rampung akhir Juli 2020.

Jalan tol

Kementerian PUPR juga tengah membangun Tol Sirip Pekanbaru-Padang pada ruas Padang-Sicincin sepanjang 30,4 kilometer (km). Jalan tol ini merupakan bagian dari Jalan Tol Trans-Sumatera yang diharapkan meningkatkan konektivitas Provinsi Riau dengan Sumatera Barat.

Basuki Hadimuljono menyatakan, pembangunan tol tersebut diharapkan meningkatkan perekonomian, khususnya pertanian, industri, dan pariwisata. Pembangunan Tol Padang-Sicincin dimulai Februari 2018 dan ditargetkan selesai dan beroperasi Desember 2021. Saat ini perkembangan pembangunan fisik Tol Padang-Sicincin mencapai 20,49 persen.

Menurut Basuki, cepat lambatnya pembangunan jalan tol bergantung pada tahap pembebasan lahan. ”Konstruksi bisa lebih cepat apabila lahan tersedia,” ujarnya.

Tol Pekanbaru-Padang sepanjang 254 km merupakan bagian dari Tol Trans-Sumatera yang total panjangnya 2.878 km dan terdiri dari koridor utama dan pendukung. Tol Trans-Sumatera membentang dari Lampung hingga Aceh sebagai koridor utama beserta jalan pendukung atau sirip.

Saat ini panjang ruas Tol Trans-Sumatera yang sudah beroperasi mencapai 467,6 km. Ruas yang dioperasikan antara lain Bakauheni-Terbanggi Besar 141 km, Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung sepanjang 189 km, Palembang-Indralaya 22 km, Medan-Binjai 10,46 km, Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi 62,2 km, dan Belawan-Medan-Tanjung Morawa 43 km.

Baca juga: Proyek Strategis Nasional Jalan Terus

KOMPAS, KAMIS, 09072020 Halaman 10.

Print Friendly, PDF & Email

Share this post:

Related Posts

Comments are closed.