Bisnis, JAKARTA — Harga bahan bakar minyak (BBM) berpotensi turun sejalan dengan proyeksi pelemahan harga minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price) pada tahun ini akibat anjloknya harga minyak dunia ke level di bawah US$30 per barel atau terendah sejak 2016. Pendiri ReforMiner Institute Pri Agung Rakhmanto mengatakan secara rata-rata harga minyak mentah pada semester I tahun ini diproyeksikan lebih rendah dari US$40 per barel. Pada semester II pun, imbuhnya, kemungkinan kenaikan harga minyak sangat kecil, sehingga rerata harganya masih akan di bawah US$50 per barel. “Semua produk BBM bisa turun harganya. Kemungkinan bisa dijual di harga keekonomiannya dengan tanpa subsidi. Itu rasional,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (18/3). Menurut Pri, dengan penurunan harga BBM sebenarnya memberikan stimulus ekonomi bagi masyarakat di tengah ketidakpastian ekonomi, terlebih adanya wabah virus corona (COVID-19).
Sumber: Bisnis Indonesia. Kamis, 19 Maret 2020.