TELEKOMUNIKASI: Efisiensi Berdampak pada SDM Perusahaa

JAKARTA, KOMPAS–Industri telekomunikasi nasional mesti segera beradaptasi dengan kondisi bisnis terkini. Salah satu hal krusial yang dihadapi sektor telekomunikasi adalah disrupsi dari perkembangan teknologi digital.

Kondisi terkini di Indonesia antara lain ditandai dengan pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan korporasi bidang telekomunikasi.

“Perlu kesiapan operator telekomunikasi dalam transformasi bisnis,” kata Direktur Eksekutif Indonesia Information Communication Technology Institute Heru Sutadi di Jakarta, Minggu (16/2/2020).

Transformasi itu, menurut Heru, untuk mempertahankan industri telekomunikasi di tengah disrupsi teknologi digital. Ia mencontohkan disrupsi yang dihadapi, di antaranya layanan pesan singkat dan panggilan telepon yang beralih ke aplikasi komunikasi.

Namun, Heru berpendapat, untuk bertransformasi, perusahaan telekomunikasi perlu meningkatkan efisiensi perusahaan. Meskipun, hal itu akan berdampak pada pengurangan jumlah karyawan.

Sumber daya manusia

Dalam siaran pers, Sabtu (15/2), President Director & CEO Indosat Ooredoo, Ahmad Al-Neama, mengumumkan, korporasi menerapkan penyesuaian jumlah sumber daya manusia (SDM) di tubuh perusahaan per 14 Februari 2020. Langkah mempertahankan pertumbuhan bisnis ini berdampak pada 677 karyawan.

Director & Chief of Human Resources Indosat Ooredoo Irsyad Sahroni menuturkan, sebanyak 80 persen dari karyawan yang kena dampak langkah korporasi itu sudah setuju menerima paket kompensasi.

“Kami mengambil langkah yang fair sesuai ketentuan yang berlaku serta mengomunikasikan langsung secara transparan kepada setiap karyawan, baik yang terdampak maupun tidak terdampak,” jelas Irsyad dalam siaran pers.

Selain pemutusan hubungan kerja, Indosat Ooredoo mengalihkan penanganan jaringan ke pihak ketiga, yakni penyedia jasa layanan pengelola agar sejalan dengan praktik yang tengah berjalan di industri telekomunikasi. Perusahaan juga memperkuat tim regional agar lebih cepat mengambil keputusan dan lebih dekat dengan pelanggan.

Irsyad menambahkan, langkah ini dapat meningkatkan kinerja korporasi, membuat perusahaan tetap kompetitif di tengah tantangan disrupsi, serta mengoptimalkan layanan kepada konsumen.

Terkait penyesuaian jumlah pekerja tersebut, Ketua Bidang Humas dan Media Serikat Pekerja Indosat Ismu Hasyim menyatakan, serikat pekerja sudah menjadwalkan pertemuan dengan pengacara profesional pada Senin (17/2) ini.

“Jalan hukum menjadi salah satu opsi apabila terjadi kebuntuan dalam proses negosiasi dengan perusahaan,” katanya saat dihubungi, Minggu.

Bagi serikat pekerja, tambah Ismu, pengurangan pegawai dengan penawaran pengunduran diri sebagai bentuk PHK sepihak. Padahal, hal-hal terkait kesejahteraan karyawan, termasuk pengurangan jumlah karyawan, mesti disepakati dengan serikat pekerja.

Menurut Ismu, manajemen perusahaan saat ini tidak beritikad mendiskusikan kebijakan tersebut dengan serikat pekerja, kecuali saat mengumumkan kebijakan. Oleh sebab itu, Ismu berpendapat, langkah pengurangan karyawan tersebut seharusnya dibatalkan.

Berdasarkan laporan kinerja perusahaan pada triwulan III-2019, Indosat Ooredoo memiliki 58,8 juta pelanggan.

Dalam mempertahankan bisnis,  General Manager Corporate Communications PT XL Axiata Tbk, Tri Wahyuningsih, menuturkan, tantangan yang dihadapi berkaitan dengan komitmen operator menjaga pertumbuhan industri telekomunikasi nasional secara sehat. Caranya, antara lain, dengan mencegah perang harga. XL Axiata mencermati setiap perubahan dan dinamika di industri telekomunikasi.

Dalam menghadapi dinamika tersebut, tambah Tri, peningkatan kualitas jaringan dalam rangka memperluas dan menaikkan kapasitas layanan data 3G dan 4G di Indonesia menjadi strategi perusahaan.

Selain itu, ujar Tri, eksplorasi data menjadi salah satu langkah untuk menghadapi tantangan industri telekomunikasi saat ini. “Kami menyediakan berbagai pilihan layanan data yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan berdasarkan pemanfaatan analisis data,” katanya. (JUD)

KOMPAS, 17022020 Hal. 13.

Print Friendly, PDF & Email

Share this post:

Related Posts

Comments are closed.