JAKARTA, KOMPAS — Rapat umum pemegang saham luar biasa PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk yang digelar di Jakarta, Rabu (22/1/2020), menetapkan susunan komisaris dan direksi baru. Pemerintah berharap para pemimpin baru Garuda bisa memperbaiki tata kelola dan kinerja perusahaan.
Rapat menetapkan Irfan Setiaputra, CEO Sigfox Indonesia, sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia. Sementara Triawan Munaf, Kepala Badan Ekonomi Kreatif periode 2015-2019, ditetapkan sebagai Komisaris Utama.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir secara khusus meminta Irfan untuk memperbaiki tata kelola perusahaan. Wajah baru direksi dan komisaris Garuda Indonesia tidak semuanya berlatar industri penerbangan. Namun, mereka diharapkan mampu memperbaiki kinerja perusahaan.
Kementerian BUMN, menurut Erick, berupaya mencari figur terbaik. ”Saya harap, Pak Irfan bisa menjalankan amanah dengan baik, mengikuti prinsip tata kelola perusahaan yang baik, dan bisa membawa Garuda lebih baik. Pak Triawan Munaf, dengan semua pengalamannya, akan mampu memberikan masukan soal strategi pemasaran dan peningkatan citra Garuda yang sempat terganggu,” ujarnya.
Erick berkomentar soal penunjukan Yenny Wahid. Putri almarhum Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang bernama lengkap Zannuba Ariffah Chafsoh itu ditunjuk jadi Komisaris Independen Garuda Indonesia. ”Ibu Yenny Wahid, figur perempuan yang sangat mumpuni, merupakan komisaris independen perwakilan publik yang dapat dipercaya,” ujarnya.
Tiket pesawat
Terkait penunjukan dirinya, Irfan menyatakan akan fokus menangani masalah tingginya harga tiket pesawat dua tahun terakhir. Salah satu caranya adalah dengan berkolaborasi dengan perusahaan lain.
Irfan menyatakan akan fokus menangani masalah harga tiket pesawat.
Irfan mengaku mendapat pesan dari Menteri BUMN untuk menangani persoalan harga tiket pesawat. “Kami akan mempererat kolaborasi dengan PT Angkasa Pura I (Persero), PT Angkasa Pura II (Persero), PT Pertamina (Persero), dan sebagainya,” ujarnya.
Selain dengan perusahaan-perusahaan pelat merah di industri penerbangan, Irfan berencana membina hubungan baik dengan maskapai lain. Tujuannya menciptakan kompetisi yang sehat dan berdampak positif pada pembentukan harga tiket pesawat. “Saya tidak setuju dengan adanya kartel,” ujar Irfan.
Profil Irfan Setiaputra ditampilkan pada layar saat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Garuda Indonesia (Persero) di Tangerang, Banten, Rabu (22/1/2020).
Sementara Triawan menekankan pentingnya transparansi dalam korporasi. Perbaikan kinerja internal akan memengaruhi citra Garuda. “Transparansi, pengelolaan korporasi yang baik, serta penegakan akhlak, dan moral jadi nomor satu,” ujarnya.
Secara terpisah, Ketua Umum Indonesia National Air Carrier Association (INACA) Denon B Prawiraatmadja menyatakan, pihaknya mendukung penuh pimpinan Garuda yang baru. INACA berharap Garuda kembali jadi maskapai berprestasi di dunia penerbangan internasional. Penunjukan direksi dan komisaris baru Garuda juga diharapkan berdampak positif bagi industri penerbangan dalam negeri.
Menurut peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Nailul Huda, pemulihan citra Garuda dapat berbarengan dengan pemulihan bisnis. Garuda juga mesti meninjau ulang anak-anak bisnisnya dalam rangka efisiensi. Meskipun demikian, pemulihan bisnis juga bergantung pada kebijakan pemerintah, apalagi regulasi di industri penerbangan relatif ketat.
KOMPAS, 23012020 Hal. 13.