JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat masih melakukan kajian ulang terhadap biaya investasi proyek Sistem Penyediaan Air Minum Bandar Lampung yang semula ditaksir mencapai Rp800 miliar. Akibatnya, proses lelang yang semula ditargetkan dapt diteken Maret 2016 terpaksa mundur dari jadwal.
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Andreas Suhono mengungkapkan, proyek tersebut telah mendapatkan dukungan pendanaan atau viability gap fund senilai Rp345 miliar dari Kementerian Keuangan untuk meningkatkan kelayakan. Namun, hal tersebut tetap belum menarik minat para investor untuk berinvestasi.
Sumber Busines Indonesia