Pertamina ONWJ Anggarkan US$565 Juta

Hingga akhir 2015 PGN memiliki pipa open access sepanjang 2.400 km dari total 6.470 km jaringan pipa milik perusahaan yang bergerak di sektor hilir gas bumi tersebut.
PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ), mengalokasikan anggaran perencanaan kerja (WPB) 2016 US$565 juta (Rp7,12 triliun) tahun ini. Dana itu dipakai untuk mencapai target produksi minyak 37.300 barel/ hari (bph) dan gas 163 juta kaki kubik/hari (mmscfd).
”Sejumlah US$1.698 juta untuk belanja modal (capex) dan biaya operasi (opex) senilai US$397 juta,” kata General Manager of PHE ONWJ Irwansyah dalam siaran pers di Jakarta, kemarin.
Capex perseroan, imbuhnya, dianggarkan untuk pengeboran tiga sumur sebesar US$35 juta dan perawatan (workover) 11 sumur senilai US$30 juta.
Sejumlah US$63 juta dianggarkan untuk penggantian jaringan pipa dan peningkatan fasilitas di lima stasiun senilai US$33 juta. “Sumber dana sepenuhnya dari PHE holding.” Target produksi migas tahun ini turun dari raihan 2015 yang mencapai 40.031 BPH dari target dalam WP&B sebesar 40 ribu barel per hari. Produksi gas 2015 mencapai 178,4 mmscfd dari target WP&B sebesar 175 mmscfd.
“Target produksi migas tahun ini turun karena decline produksi dan banyaknya rencana kerja sumur yang tidak ekonomis terkait turunnya harga minyak,“ ujarnya.
Deputi Direktur Reforminer Institute Komaidi Notonegoro mengatakan pengurangan target produksi realistis karena adanya penurunan produktivitas di lapangan serta pertimbangan bisnis karena melorotnya harga minyak mentah.
“Untuk apa produksi banyak di saat harga minyak turun?
Lebih baik menahan produksi sambil menunggu harga minyak naik,“ katanya.Integrasi pipa Di sisi lain, anak usaha PT Pertamina (persero) di sektor hulu gas bumi, PT Pertamina Gas (Pertagas), berharap manajemen PT PGN (persero) Tbk menyetujui integrasi pipa distribusi demi efi siensi pembangunan infrastruktur gas dan harga gas yang ekonomis bagi masyarakat Indonesia.
“Kami telah menyodorkan usulan joint committee sejak Desember 2015. Saat ini, kami masih menunggu kick off dari Kementerian BUMN,” ujar Direktur Utama Pertagas Hendra Jaya kepada wartawan di Jakarta, kemarin.
Dengan komite bersama itu Pertamina dan PGN bisa saling memanfaatkan pipa transmisi untuk penyaluran gas ke pipa distribusi atau konsumen akhir. Pihaknya menginginkan akses terbuka (open access) pipa South Sumatra West Java (SSWJ) milik PGN untuk berintegrasi dengan pipa open access Pertamina.
Hingga akhir 2015, jaringan pipa transmisi open access Pertagas mencapai 2.200 km yang membentang dari Aceh hingga Sumatra Selatan serta di Jawa dan Kalimantan. Tahun ini Pertagas akan membangun empat ruas pipa sepanjang 500 km senilai US$305 juta.
Sementara itu, PGN pun mengklaim memiliki pipa open access terpanjang. Hingga 2015, ruas pipa open access PGN mencapai 2.400 km dari total 6.470 km jaringan pipa perseroan.
“Sebagian besar pipa PGN berstatus open access, dapat dimanfaatkan bersama. PGN menjadi perusahaan yang sudah membuka akses pipa terpanjang dari seluruh perusahaan gas di Indonesia,“ kata Head of Corporate Communication of PGN Irwan Andri Atmanto dalam siaran pers di Jakarta, kemarin.
Sisanya, lebih dari 4.000 km ialah pipa distribusi yang memasok gas bumi langsung ke konsumen rumah tangga, industri, komersial, UKM, hingga pembangkit listrik. (Ant/E-4)
 
Media Indonesia. 14 Januari 2016. hal: 19

Print Friendly, PDF & Email

Share this post:

Related Posts

Comments are closed.