JAKARTA – PT Pelita Air Service menyatakan induk usaha PT Pertamina akan menggelontorkan investasi senilai Rp 100 miliar untukmelakukan perawatan (maintenance) Bandara Pondok Cabe, menyusul penggunaan bandara tersebut untuk penerbangan komersial.
Direktur Utama Pelita Air Ser vice Rifky E Hardijanto mengatakan proses maintenancedibagi ke dalamdua tahap hingga 2016. “Sifatnya bukan investasi pengembangan bandara, tapi maintenance infrastruktur yang sudah ada, nilainya kurang lebih Rp 100 miliar. Akan dilakukan dalam dua tahap tapi dalam waktu berdekatan karena ini kan mengingat habisnya tahun anggaran 2015,” kata Rifky saat dihubungi Investor Daily di Jakarta, Rabu (2/12).
Rifky mengatakan, maintenance tahap pertama sedang berlangsung saat ini. Tahapan tersebut meliputi pelapisan (overlay) landasan pacu (runway), penambahan radar navigasi, pemasangan lampu penerbangan, dan perbaikan fasilitas lainnya. Proses ini diharapkan selesai pada awal Januari 2016.
“Jadi saat ini yang sedang dilakukam adalah overlay runway. Dari 2.200 meter, yang bisa kami lakukan di tahap pertama ini adalah sepanjang 1.700 m dengan lebar 45m. Sekarang bandara lagi ditutup, karena saat ini runway hanya bisa didarati oleh helikopter. Nanti tanggal 21 Desember selesai overlay,” katanya.
Rifky melanjutkan, setelah perawatan tahap awal selesai, pihaknya berharap segera mengantongi izin operasi bandara komersial dari Kementerian Perhubungan. Dia mengaku Pelita Air Service akan menghadap regulator pada pekan depan.
“Targetnya di tahap awal ini kami bisa peroleh approval untuk bandara komersial tipe B dari kemenhub. Kami berharap secepatnya, paling tidak sudah terbit pada Januari 2016 sertifikasinya. Nanti tahap awal dimulai buat penerbangan di waktu tertentu. Kalau sudah beroperasi maksimal, baru nanti bisa full 24 jam,” katanya.
Lebih lanjut, Rifky mengatakan, maintenance di tahap kedua akan meneruskan pekerjaan perbaikan fasilitas lain untuk menunjang penerbangan. Pada tahap kedua pekerjaan akan lebih ringan sehingga diharapkan waktunya akan singkat.
Sementara itu, Rifky menjelaskan, terminal penumpang yang akan digunakan sudah tersedia di lahan hanggar Bandara Pondok Cabe. Terminal tersebut memiliki kapasitas 600.000 penumpang per tahun. Namun, hingga saat ini belum ada rencana perluasan terminal. Kendati demikian, jika nantinya dibutuhkan, masih dimungkinkan di lahan yang sama.
“Bangunan terminal pakai yang sudah ada, saat ini digunakan di hanggar kami. Di sana nanti untuk terminal kedatangan dan keberangkatan, adacheck in counter, dan baggage handling. Kalau nanti butuh perluasan, tinggal kami tarik ke arah mana. Tapi dari sisi lahan bangunan kami sudah ada, karena hanggar itu kan besar sampai ribuan meter,” katanya. (lrd)
Investor Daily, Rabu 3 Desember 2015, Hal. 6