2015, Penumpang Udara Diprediksi Hanya Tumbuh 6%

JAKARTA – Indonesia National Air Carrier Association (INACA) memprediksi pertumbuhan jumlah penumpang angkutan udara domestik dan internasional sepanjang 2015 sekitar 5-6% atau lebih rendah dari target awal 8%. Angka proyeksi tersebut membuat maskapai penerbangan nasional khawatir terutama bagi operator penerbangan yang melakukan ekspansi rute dan penambahan armada baru pada tahun ini.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penumpang udara baik domestik maupun internasional di sejumlah bandara di Indonesia pada 2014 mencapai 72,6 juta orang atau naik 5,6% dari 2013 yang sebanyak 68,5 juta orang.
Ketua Bidang Penerbangan Berjadwal INACA Bayu Sutanto menjelaskan, terdapat sejumlah penyebab yang membuat angka prediksi pertumbuhan penumpang pada tahun ini terkoreksi. Aspek pertama adalah kondisi perekonomian nasional yang juga melambat hampir di sepanjang tahun ini. Hal tersebut tentu berdampak pada penurunan demand masyarakat untuk jasa penerbangan.
“Selain itu, adanya penutupan bandara akibat kabut asap sehingga membuat banyaknya pembatalan penerbangan. Adapula dampak dari erupsi Gunung Barujari (Lombok) yang mengakibatkan pembatalan penerbangan di beberapa bandara, seperti Bandara Ngurah Rai dan Bandara Internasional Lombok,” kata Bayu kepada Investor Daily, Selasa (10/11).
Bayu menjelaskan, untuk mengantisipasi kerugian akibat tidak signifikannya pertumbuhan jumlah penumpang pada tahun ini, maskapai penerbangan nasional harus berkonsolidasi serta menerapkan efisiensi. Selain itu, INACA juga mengharapkan dukungan dari pemerintah, khususnya dalammemperbaiki kondisi perekonomian secara makro. “Pilihanmaskapai untuk saat ini adalah konsolidasi dan efisiensi sampai dengan ekonomi membaik. Pemerintah juga perlu mengeluarkan kebijakan fiskal dan moneter yang bisa memperbaiki pertumbuhan ekonomi,” jelas dia.
Dihubungi terpisah, Direktur Utama Batik Air Achmad Luthfie mengatakan, pihaknya sudah memprediksi bahwa pertumbuhan jumlah penumpang udara baik domestik dan internasional di Indonesia setiap tahunnya berkisar 7%. Tetapi, dengan melihat kondisi saat ini seperti dampak kabut asap dan penutupan bandara akibat erupsi gunung,tahun 2015, dia memperkirakan per tumbuhannya hanya berkisar 5-6%. Kendati demikian, dia menekankan bahwa Batik Air tidak terpengaruh secara signifikan, baik untuk dampak kabut asap dan erupsi gunung. Bahkan, untuk jumlah penumpang yang sudah diangkut Batik Air hingga Oktober 2015 sudah mencapai 4 juta penumpang, yakni realisasi pada 2014 secara keseluruhan saja berjumlah 2 juta penumpang.
Untuk tahun ini, Batik Air menargetkan mengangkut sekitar 5 juta penumpang. “Untuk kabut asap, kami tidak terpengaruh karena untuk beberapa kota yang ditutup karena kabut asap tidak kami terbangi seperti Jambi dan Palangkaraya. Sementara untuk Lombok yang masih ditutup, Batik hanya memiliki empat penerbangan saja, dan selain itu penumpangnya pun pasti akan tetap berangkat setelah bandara dibuka,” ujar dia di Jakarta, Rabu (11/11).
BPSmencatat jumlah penumpang udara baik domestik maupun internasional mencapai 72,6 juta orang atau naik 5,6% dari 2013 yang sebanyak 68,5 juta orang. Rinciannya, jumlah penumpang angkutan udara domestik periode Januari-Desember 2014 mencapai 58,9 juta orang, sementara ntuk penumpang luar negeri atau internasional baik yang menggunakan penerbangan nasional maupun asing mencapai 13,7 juta penumpang.
Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sur yamin beberapa waktu lalu mengatakan, jumlah penumpang angkutan udara domestik pada September 2015 sebanyak 5,3 juta penumpang atau turun 15,97% dibanding Agustus 2015 sebanyak 6,3 juta penumpang. Sedangkan, jumlah penumpang internasional juga turun 13,84% menjadi 1,1 juta orang.
“Penurunan jumlah penumpang terjadi di semua bandara yang diamati, yakni Soekarno-Hatta turun 16,61%, Ngurah Rai Denpasar 18,99%, dan Bandara Hasanuddin Makassar turun 20,42%,” kata Suryamin.
Beberapa waktu lalu, Kepala BPS Kalimantan Barat Badar mengatakan terjadi penurunan jumlah penumpang angkutan udara dari dan menuju Kalbar pada bulan September 2015 sebesar 38,26%. “Untuk bulan September lalu, terjadi penurunan yang cukup tinggi untuk pengguna jasa penerbangan di Bandara Supadio, Pontianak, yakni penurunannya mencapai 38,26%,” ujar dia.
Penurunan jumlah penumpang udara di Kalbar disebabkan faktor cuaca yang tidak mendukung aktivitas penerbangan. Pada bulan Agustus sampai September lalu, asap pekat sempat cukup lama menyelimuti Kota Pontianak dan sekitarnya dan menyebabkan lumpuhnya aktivitas penerbangan di Bandara Supadio. “Untuk jumlah penumpang angkutan udara dalamnegeri yang datang pada September mencapai 86.827 orang atau turun 38,26% dibanding bulan sebelumnya. Sedangkan jumlah penumpang angkutan udara dalam negeri yang berangkat pada September 2015 mencapai 90.328 orang atau turun 30,24% dibanding Agustus lalu,” tutur Badar.
Pembatalan Penerbangan
Data Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat setidaknya terdapat pembatalan 692 penerbangan domestik serta internasional yang terbang dari dan ke Bandara Ngurah Rai, Denpasar yang sempat ditutup sementara dari 3-5 November 2015.
Rinciannya, pada 3 November 2015 dari pukul19.30-24.00 WITA, penerbangan domestik dan internasional Ngurah Rai yang dibatalkan berjumlah 171 penerbangan. Pada 4 November 2015 pukul 00.00-24.00 WITA, penerbangan yang dibatalkan berjumlah 498 penerbangan dan pada 5 November 2015 pukul 00.00-08.45 WITA, penerbangan yang dibatalkan berjumlah 23 penerbangan. Terkait pembatalan penerbangan itu, Direktur Utama Garuda Indonesia Arif Wibowo baru-baru ini mengakui bahwa ada potensi pendapatan yang hilang dan nilai kerugian yang dialami. Tetapi, kata da, pihaknya belum mengkalkukasi lebih jauh perihal hal tersebut. “Kami masih menghitungnya lagi,” terang dia.
Menurut Arif, pembatalan penerbangan dari dan ke Ngurah Rai berimbas sangat besar kepada maskapainya. “Bali penerbangannya (Garuda) lebih dari 50 per hari. Bali ini backbone penerbangan dari Jepang, Korea Selatan, Tiongkok, dan Australia. Bali pengaruhnya cukup besar bagi kami,” ujar dia. ™
Investor Daily, Kamis 12 November 2015, Hal. 6

Print Friendly, PDF & Email

Share this post:

Related Posts

Comments are closed.