Aksi Korporasi : Efisiensi Masih Menjadi Fokus Adaro Energy

JAKARTA, KOMPAS — Manajemen perusahaan tambang batubara PT Adaro Energy Tbk melanjutkan program efisiensi. Langkah itu dilakukan di tengah harga komoditas di pasar global yang belum pulih.

Terkait aksi korporasi itu, batas bawah belanja modal yang ditargetkan tahun ini tetap optimistis dibelanjakan.
“Batas bawah kemungkinan (akan tercapai),” kata Sekretaris Perusahaan Adaro Energy Mahardika Putranto di sela-sela Investor Summit & Capital Market Expo 2015 di Jakarta, Selasa (10/11).
Mahardika menjelaskan, hingga akhir triwulan III-2015, perseroan telah menggunakan belanja modal 58 juta dollar AS. Jumlah itu turun 61 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yakni 149 juta dollar AS. Tahun ini, Adaro menganggarkan belanja modal 75 juta dollar AS hingga 125 juta dollar AS.
Di tengah pelemahan harga batubara, kinerja perseroan tertekan hingga akhir triwulan III-2015. Pendapatan Adaro turun 16 persen menjadi 2,11 miliar dollar AS. Hal ini terutama disebabkan penurunan volume penjualan sebesar 3 persen menjadi 41,2 juta ton dan penurunan harga jual rata-rata 14 persen. Laba bersih perseroan turun mencapai 19 persen pada triwulan III-2015 menjadi 181 juta dollar AS.
Manajemen Adaro juga menjaga likuiditas perseroan guna mengantisipasi kondisi global yang tidak menentu. Saldo kas Adaro mencapai 785 juta dollar AS hingga triwulan III-2015. Perseroan dapat menurunkan biaya kas batubara (tidak termasuk royalti) sebesar 13 persen menjadi 28,61 dollar AS per ton pada Januari-September 2015. Penurunan tersebut, antara lain, disebabkan biaya penanganan dan pengangkutan batubara, harga bahan bakar yang lebih rendah, serta berbagai upaya penurunan biaya.
Dalam keterangan tertulis, Presiden Direktur Adaro Energy Garibaldi Thohir menyatakan, perseroan menjalankan bisnis dan menerapkan strategi untuk memperkuat keberlanjutan bisnis inti Adaro. Strategi mengembangkan tiga motor penggerak pertumbuhan perusahaan terus dilakukan, yakni pertambangan batubara, jasa pertambangan dan logistik, serta ketenagalistrikan.
Efisiensi biaya juga diterapkan pada penanganan dan pengangkutan. Beban pokok pendapatan Adaro turun 13 persen menjadi 1,67 juta dollar AS. Nisbah kupas gabungan Adaro sebesar 5,35 kali, lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, yaitu 5,77 kali.
Manajemen Adaro melakukan lindung nilai terhadap sepertiga kebutuhan bahan bakar tahunan. Langkah itu dilakukan melalui pertukaran bahan bakar pada harga di bawah anggaran perusahaan untuk tahun 2015. Adaro mampu mengurangi total liabilitas 32 persen menjadi 2,82 miliar dollar AS. Liabilitas lancar turun 27 persen menjadi 592 juta dollar AS. (BEN)
Kompas 11112015 Hal. 20

Print Friendly, PDF & Email

Share this post:

Recent Posts

Comments are closed.