JAKARTA – Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI/Airnav) memasang Instrumen Landing System (ILS) di 13 Bandara dengan taksiran dana senilai Rp 169miliar. Pemasangan ILS di 13 Bandara tersebut akan dilakukan secara bertahap hingga tahun depan.
Direktur Utama Airnav Indonesia Bambang Tjahjono menyatakan, pemasangan ILS ini merupakan langkah pihaknya untuk meningkatkan layanan navigasi penerbangan kepada pengguna jasa dan masyarakat. “Seiring dengan pertumbuhan dunia penerbangan, maka Airnav memasang ILS di sejumlah bandara yang memenuhi ketentuan dan persyaratan untuk dipasang ILS,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Rabu (4/11).
Bambang menjelaskan rincian bandara yang dipasang ILS adalah sebanyak delapan bandara dilakukan penggantian ILS, sedangkan lima bandara lain untuk pertama kalinya dipasang ILS. Lima bandara yang dipasang ILS baru saat ini masih menggunakanVHR omnidirectional range (VOR) maupun nondirectional beacon (NDB).
Menurut dia, VOR dan NDB mensyaratkan jarak pandang yang lebih tinggi, umumnya di atas 1.500 meter (m). Sementara
ILS mensyaratkan jarak pandang yang lebih rendah, biasanya di kisaran 800 meter. ILS adalah peralatan navigasi yang berfungsi untuk memberikan informasi mengenai arah kepada pilot pada saat mendekati landasan (runway) dengan tingkat ketelitian yang tinggi.
“Dengan begitu, jika ada gangguan asap seperti saat ini, maka pesawat masih bisa melakukan pendaratan, dengan catatan jarak pandang masih di atas ketentuan minimum. Saat ini semua sedang berjalan, ada yang sudah kontrak, ada yang baru mulai,” ungkapnya.
Lima bandara yang dipasang ILS adalah Bandara Sultan Thaha di Jambi, Bandara Raden Inten II di Lampung, Bandara Saumlaki di Saumlaki, Bandara Samarinda Baru di Samarinda dan Bandara Langgur di Langgur.
Sedangkan, delapan bandara yang melakukan pergantian ILS adalah Bandara Adi Sumarmo di Solo, Bandara Sepinggan di Balikpapan, Bandara Frans Kasiepo di Biak, Bandara El Tari di Kupang, Bandara Sultan SK II di Pekanbaru, Bandara Sultan MB II di Palembang, Bandara Soekarno Hatta di Jakarta dan Bandara Supadio di Pontianak. Selain itu, Airnav juga melakukan perbaikan ILS di 16 bandara.
Sementara itu, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Suprasetyo menyatakan, pihaknya mendukung langkah Airnav untuk memasang ILS di bandara-bandara tersebut.
Menurutnya, dengan pemasangan ILS maka gangguan penerbangan akibat kabut asap seperti yang terjadi saat ini dapat diminimalkan. “Kalau misalnya jarak pandang 1.200 meter, jika bandara masih menggunakan VOR ataupun NDB maka pesawat tidak bisa melakukan pendaratan. Tapi kalau sudah ada ILS maka bisa melakukan pendaratan,” tutur Suprasetyo. (esa)
Investor Daily, Kamis 5 November 2015, Hal. 6