Pelindo III Dukung Konsep Tol Laut Jokowi

Denpasar – Perusahaan pe­ ngelola pelabuhan pelat me­rah PT Pelabuhan Indonesia (Pe­ lindo) III mendukung konsep tol laut yang diwacanakan oleh Presiden terpilih Joko Wi­do­ do (Jokowi). Tol laut yang di­ mak­sud oleh Jokowi memiliki kon­sep yang sama dengan pen­dulum nusantara yang te­ ngah disiapkan oleh Pelindo I, II, III, dan IV, yakni untuk me­ningkatkan konektivitas an­tarwilayah di Indonesia de­ ngan mengoptimalkan fungsi pelabuhan.
“Selama ini arus logistik di In­donesia berpusat di wilayah ter­tentu, Pak Jokowi sepertinya meng­inginkan adanya peme­ra­ taan sehingga tidak ada ke­tim­ pangan antara barat dan timur,” kata Direktur Utama Pelindo III Djarwo Surjanto di Dinasti Re­ sort, Bali, Jumat (17/10).
Menurut Djarwo, kurangnya ko­nektivitas jalur logistik di Indonesia menyebabkan logistic performance index (LPI) tahun 2014 berada di peringkat 53 du­ nia di bawah Singapura (5), Ma­ laysia (25), dan Thailand (35). Na­mun demikian, peringkat ter­sebut meningkat dari tahuntahun sebelumnya. Tahun 2010, Indonesia berada di peringkat 75 dunia, sedangkan pada 2012 berada di peringkat 59 dunia.
“Artinya, peringkat logistik In­donesia terus meningkat. Ini yang harus kita jaga dan kita tingkatkan terus pada tahun-ta­ hun mendatang,” ujar dia.
Semangat meningkatkan pe­ ringkat logistik Indonesia di­ tuangkan oleh Pelindo I, II, III, dan IV dalam konsep pen­ dulum nusantara. Konsep ter­ sebut berupaya untuk meng­ hubungkan Pelabuhan Belawan (Medan), Pelabuhan Tanjung Priok (Jakar ta), Pelabuhan Tan­jung Perak (Surabaya), Pe­labuhan Makassar, dan Pe­ labuhan Sorong (Papua) dengan kualitas layanan dan tarif layanan yang sama.
Selain konsep pendulum nu­ san­tara, masing-masing Pelindo juga melakukan upaya untuk me­ningkatkan kapasitas dan la­yanan pelabuhan. Pelindo III mi­salnya, untuk meningkatkan kapasitas Pelabuhan Tanjung Pe­rak, perseroan membangun Terminal Teluk Lamong, Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), ser ta me­re­ vitalisasi alur pelayaran barat Su­rabaya (APBS).
“Jika performa logistik In­do­ nesia membaik, harga-harga ke­butuhan pokok otomatis akan lebih terjangkau dan perbedaan an­tara Indonesia barat dan ti­mur secara perlahan akan ber­ku­ rang,” ujar dia.
Di sisi lain, Direktur Per­ka­ pal­an dan Kepelautan Ke­men­ terian Perhubungan Sahattua P Si­matupang mengungkapkan, in­stansinya siap mendukung se­tiap kebijakan yang akan di­ambil oleh pemerintahan ba­ ru. Sebagai negara kepulauan, In­donesia memiliki ribuan pe­labuhan yang siap menjadi peng­hubung antarwilayah dari seluruh penjuru nusantara.
“Diperlukan pengembangan pra­sarana pelabuhan, pe­ ning­katan sarana angkutan la­ut, pembenahan sistem ma­na­ jemen, peningkatan SDM, dan pe­ngembangan prasarana dan sa­rana multimoda agar tol laut ini dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan, “ papar dia.
Sementara itu, analiskebijakan pu­blik yang masuk dalam Tim Tran­sisi Pemerintahan terpilih Jokowi-JK, Andrinov AChaniago me­ngatakan, ada sembilan agen­ da strategis yang menjadi prio­ ritas pemerintah Jokowi-JK. Dari sembilan agenda ter­sebut, ada empat agenda yang menjadi oprioritas utama, yai­tu soal pangan, maritim, ener­gi, dan infrastruktur. Untuk sek­tor maritim yaitu dengan meng­ gagas tol laut untukmewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia (PMD).
“Tol laut ini untukmeniadakan ke­senjangan agar distribusi ba­ rang tidak terkonsentrasi di wilayah ter tentu dan harga ba­rang tidak terlalu senjang. Ka­rena saat ini, ketimpangan sa­ngat terlihat jelas, di Papua, Ma­luku Utara dan Kalimantan Ti­mur, harga barang sangat tinggi karena sulitnya akses dis­tribusi barang. Selain itu, konsep ini untuk mengatasi in­efisiensi di pelabuhan yang masih terjadi,” jelas dia. ™
Investor Daily, Senin 20 Oktober 2014, hal. 25

Print Friendly, PDF & Email

Share this post:

Related Posts

Comments are closed.