SAMARINDA – Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono akan kembali meresmikan se jumlahproyekdi Provinsi Kaltim, yakni proyek yang masuk dalam programMasterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).
“Ada 17 proyek MP3EI yang akan diresmikan Pak Presiden pada 15 September ini. Proyek ini sebagian bisa juga disebut MP3EI Plus karena dibangun oleh swasta,” kata Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak di Samarinda, Kamis (11/9).
Tujuh belas proyek yang siap diresmikan Presiden antara lain terminal baru Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Se pinggan, Balikpapan. Pem bangunan terminal baru ini menelan anggaran senilai Rp 1,6 triliun oleh PT Angkasa Pura I.
Proyek lain yang akan di resmikan adalah tiga bandara di kawasan perbatasan, yakni Bandara Yuvai Semaring di Kecamatan Long Bawan, Ka bupaten Nunukan, Bandara Long Apung di Kabupaten Malinau, dan Bandara Datah Dawai di Kabupaten Mahakam Ulu. Selanjutnya, proyek pem bangunan dan peningkatan pem bangkit listrik untuk memenuhi kebutuhan energi, yakni PLTU Embalut (Unit 3, 110MegaWatt), PLTG Senipah 2×40 MW dan PLTG Peaking 2×60 MW. Ketiga pembangkit listrik ini berada di Kabupaten Kutai Kartanegara.
Sedangkan proyek MP3EI Plus yang dimaksud gubernur adalah pembangunan anjungan migas dengan modal swasta asing dan swasta dalam negeri, yakni pembangunan sumur bor di Anjungan Sisinubi 2B dan Peciko di lepas pantai oleh PT Total E&P Indonesie, termasuk pengembangan Lapangan Ruby oleh PT Mubadala.
Terkait proyek yangdikerjakan oleh swasta, kata dia, pemerintah memiliki dana pembangunan, tetapi tidak mungkin semuanya ditumpukan kepada negara sehingga harus ada partisipasi swasta untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah.
Selain meresmikan tujuh pro yek tersebut, Presiden juga akan meresmikan dua pro yek dari Kementerian Pendi dikan dan Kebudayaan, yakni pembangunan Kampus Insitut Teknologi Kalimantan (ITK) di Kariangau, Balikpapan dan Kampus Institut Seni danBudaya Indonesia (ISBI) di Tenggarong, Kutai Kartanegara. (tm/ant)
Investor Daily, Jumat 12 September 2014, hal. 6