Di Bundaran HI, Dinding Stasiun MRT Bawah Tanah Mulai Dicor

JAKARTA – Setelah memulai tahapan pekerjaan konstruksi skala besar proyek Mass Rapid Transit (MRT) di Bundaran Hotel Indonesia (HI) pada April 2014 lalu, kini proses pekerjaan sudah memasuki tahapan pengecoran dinding stasiun atau diaphragm wall (d-wall).
Pengecoran dimulai sejak Jumat (29/8) malam mulai pukul 23.0005.00 WIB. Diperkirakan pekerjaan pembangunan d-wall ini memakan waktu selama delapan bulan dan di­ targetkan selesai pada pertengahan Maret 2015.
Direktur Utama PT MRT Jakarta, Dono Boestami mengatakan, setelah dimulainya seluruh tahapan kon­ struksi skala besar di semua titik di koridor Sudirman sampai Bundaran HI, tahapan pekerjaan penting lain yang segera dilakukan adalah dimu­ lainya pengecoran dinding stasiun bawah tanah di titik Bundaran HI.
“Tahapan pekerjaan konstruksi ska­ la besar proyek MRT Jakarta di Bun­ daran HI sudah dimulai sejak April 2014 yang lalu. Kini tahapan pekerjaan memasuki tahapan pengecoran din­ ding stasiun atau d-wall, singkatan dari diaphragmwall ,” kata Dono saat me­lakukansite visit di lokasi pengeco­ ran dinding stasiunMRT di Bundaran HI, Jumat (29/8) malam.
Pembuatan d-wall mer upakan pekerjaan yang besar dan kritis, ka­ rena akan menentukan apakah dapat menjadi struktur yang kuat ketika dilakukan penggalian ruang stasiunbawah tanah sampai dengan sele­ sainya pembangunan stasiun bawah tanah Bundaran HI.
“Pengecoran dinding stasiun ini juga merupakan tahap awal pemban­ gunan stasiun bawah tanah, sebelum memasukkan tunnel bored machine (TBM) ke dalamnya untuk mulai membuat terowongan. Jadi kami harus siapkan rongga-rongganya sebagai jalan masuk TBM. Ini akan sama kami lakukan di enam stasiun bawah tanah. Tapi kami mulai di Bundaran HI dulu,” jelas dia.
Minimalisasi Dampak Lebih lanjut
Dono menjelaskan, proses pengecoran ini akanmelibatkan penggunaan alat berat yang cukup banyak, serta mobilisasi truk angkut dalam jumlah yang cukup banyak. Oleh karena itu pekerjaan pengecoran akan dilakukan malam hari.
“Sesuai dengan standar pekerjaan proyek, upaya meminimalisasi dam­ pak, termasuk dampak lalu lintas akan kami lakukan. Tapi meskipun penge­ coran dilakukanmalamhari, kemung­ kinan tetap akan berdampak pada lalu lintas pengguna Jalan Thamrin. Oleh karena itu kami memohon dukungan dan pengertian masyarakat,” kata dia. Dia pun mengakui, selain dampak lalu lintas, kebisingan saat penger­ jaan pengecoran dinding stasiun pun tak dapat dihindari. Namun sebisa mungkin, pihaknya akan meminimal­ isasi tingkat kebisingan yang terjadi di kawasan Jalan Thamrin tersebut.
“Kita akan upayakanmeminimalisa­ si tingkat kebisingan saat pengecoran, karena di kiri kanan lokasi pengecor­ an ini banyak hotel mewah. Kami tidak mau, tamu-tamu hotel tersebut terganggu,” kata Dono.
Rekayasa Lalu Lintas
Direktur Konstr uksi PT MRT Ja­karta M Naysir menambahkan, pihaknya akan melakukan Manaje­ menRekayasa Lalu Lintas (MRLL) di Jalan Thamrin terkait dimulainya pengerjaan pengecoran dinding sta­ siun tersebut.
Dia mengatakan, akan ada bebera­ pa model MRLL yang akan diterapkan di titik Bundaran HI. Model MRLL ini dilakukan untukmengurangi dampak kemacetan akibat pekerjaan d-wall yang berpindah dari sisi Timur ke sisi Barat.
“MRT Jakarta telah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan DKI Ja­ karta dan juga Ditlantas Polda Metro Jaya untuk pengaturan lalu lintas se­lama pekerjaan ini berlangsung,” kata Nasyir.
Sementara itu, Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Benjamin Bukit mengaku, pihaknya bersama Polda Metro Jaya telah menyiapkan MRLL yang sudah diterapkan mulai dari Juli hingga medio Maret 2015 di kawasan Bundaran HI.
“Kami sudah siap melaksanakan MRLL selama empat tahapan pe­ ngerja­an fisik stasiun bawah tanah di Bundaran HI dilaksanakan,” kata Benjamin.
Empat tahap pengerjaan fisik itu adalah mulai dari penggalian dan pe­ngecoran d-wall di sisi Timur yang dilakukan pada 24 Juli-20 Oktober 2014. Lalu tahap kedua, penggalian dan pengecoran d-wall di sisi Barat yang dilakukan pada 21 Oktober 201410 Januari 2015.
Selanjutnya, tahap ketiga, pengga­ lian dan pengecorand-wall untuk ven­ tilasi di sisi Barat pada 11 Januari-10 Februari 2015. Dan tahap keempat, penggalian dan pengecoran d-wall untuk ventilasi di sisi Timur pada 11 Februari-15 Maret 2015.
MRLL yang dilakukan untuk pe­ ngerjaan empat tahap tersebut adalah dengan mempertahankan jumlah lajur lalu lintas, yaitu akan terdapat lima lajur ke arah selatan (Kota-Sudirman) ter­ diri atas tiga lajur normal dan dua lajur contra flowdan 1 lajur Busway (shared lane). Kemudian, terdapat tiga lajur ke arah utara (Sudirman-Kota) dan satu lajur Busway (­ shared line). (b1)
Investor Daily, Senin 1 September 2014, hal. 11

Print Friendly, PDF & Email

Share this post:

Related Posts

Comments are closed.