2016, Industri Penerbangan Gunakan Biofuel

JAKARTA – Kementerian Per­hubungan (Kemenhub) dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan menerapkan kebijakan pengalihan bahan bakar minyak (BBM) dari energi fosil menjadi energi terbarukan. Salah satu pro­gram dari kebijakan itu adalah penggunaan bahan bakar nabati penerbangan (aviation biofuel) yang berkelanjutan.
Sekretaris Jenderal Ke­men­ terian Perhubungan Santoso Eddy Wibowo mengatakan, pro­gram ini sebagai salah satu upaya mitigasi perubahan ik­ lim dan emisi gas rumah ka­ ca di tingkat nasional dan in­ ternasional.
“Program mitigasi emisi gas ru­mah kaca pada sub sektor trans­ portasi udara Indonesia sejalan dengan program global ICAO (AsosiasiPenerbanganSipilDunia), yaitu berhubungan erat dengan peningkatan efi­siensi energi. Kita tahu konsumsi energi adalah 40-50% dari total biaya operasi penerbangan,” kata San­toso di kantorKementerianPerhubungan, Jakarta, Selasa (26/8).
Santoso menyebutkan se­ suai Keputusan Menteri Per­ hubungan KP 201/2013, pro­ gram ini akan diterapkan pada 2016 dengan penggunaan bahan bakar biofuel sebesar 2% dari keseluruhan kebutuhan avtur. Untuk mendukung program ter­sebut, Kemenhub danKe­men­ terian ESDM membentuk Tim Kerja PemanfaatanBa­hanNabati pada Pesawat Uda­ra dan Energi terbarukan di Bandar Udara. Tim kerja yang dibentuk pada Desember 2013 tersebut terdiri atas 14 in­stitusi pemangku kepentingan transportasi udara, produsen bahan bakar, peneliti, akademisi, aso­siasi industri dan profesi, pusat riset dan pengembangan, pusat perawatan dan pabrikan pesawat udara, operator, dan regulator.
Corporate Planning PT Per­ tamina Heru Setiawan men­ jelaskan, pihaknya sedang me­ lakukan uji coba laboratorium untuk pembuatan biofuel ter­ se­but. Selanjutnya, bahan da­ sar yang paling cocok untuk pem­buatan biofuel ini adalah kelapa sawit.
“Sacrofa, kelapa sawit pro­ duksinya sangat banyak. Ada sekitar 700 perusahaan yang memproduksi kelapa sawit. Un­ tuk sementara, itu yang ma­sih kami kaji, namun kami tetap membuka untuk yang lain (ba­ han baku jenis lain),” kata Heru.
Adapun pilihan bahan baku lain adalah vegetables oil yang saat ini sedang dikembangkan oleh Per tamina. Dia me­nye­ but­kan kebutuhan avtur dari se­lu­ruh maskapai mencapai 5 juta kiloliter per tahun. Meski belum berdampak signifikan, penggunaan bioavtur sebanyak 2% nantinya bisa mengurangi ketergantungan energi tak ter­ barukan. (lrd)
Investor Daily, Rabu 27 Agustus 2014, hal. 6

Print Friendly, PDF & Email

Share this post:

Related Posts

Comments are closed.