SURABAYA – PT Timah Tbk mematangkan rencana untuk memangkas beban biaya produksi hingga 50% dengan mengalihkan pemanfaatan energi dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) ke Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG). Awal 2015, rencana ini sudah bisa direalisasikan.
Dirut Timah Sukrisno mengatakan kedepan PLTGdiMuntok, Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Be litung itu akan menggantikan PLTD yang ada sekarang. Realisasi proyek itu nanti akan menandai dimulainya pengalihan pemanfaatan energi yang berbabis bahan bakar minyak (BBM) kedalam energi berbahan baku batu bara yang diproses menjadi gas yang mampu menghasilkan energri.
“Dalam proyek ini, kami meng gandeng perusahaan swasta untuk membangunnya. Nanti kami tinggal menggunakannya energi yang diper oduksinya,” katanya usai acara Inves tor Summit di Grand City Surabaya, Rabu (20/8). Pada tahap awal, PLTG itu berka pasitas 2×10 MW. Selanjutnya secara bertahap akan dikembangkan hingga mampu menghasilkan 4×10 MW untuk memenuhi seleuruh kebutuh an energi baik untuk penerangan maupun proses produksi. “Kebutuh an kami sendiri saat ini mencapai 23 MW. Jadi dari PLTG yang akan dibangun itu masih ada kekurangan 3 MW, sehingga kami masih akan memanfaatkan PLTD yang ada seka rang,” terang Sukrisno.
Dijelaskan, gas untuk mengope rasikan PLTG itu nantinya bersumber dari batubara berkalori rendah yang diproduksi anak perusahaan Timah setelah melalui proses ter tentu. “Kita memanfaatkan teknologi dari Amerika untuk memproses batubara untuk menghasilkan gas. Gas inilah yang nantinya dimanfaatkan untuk mengoperasikan PLTG,” katanya.
Investasi pembangunan PLTG itu sendiri nantinya akan dilakukan oleh mitra PT Timah. Sedangkan PT Timah akan melakukan kontrak untuk pembelian listrik yang dhasil kan. Sukrisno sendiri masih enggan membeberkan jatidiri investor itu sekaligus investasinya. “Namun yang pasti, lahan untuk PLTG tersebut akanmemakai lahan kami di Muntok. Kami sudah siapkan lahan seluas 105 hektar yang sekaligus akan kami manfaatkan untuk membangun in dustrial estate,” katanya.
Sukrisno menambahkan, adanya PLTG ini akan mampu menghemat biaya hingga 50% dari total biaya produksi yang akhir 2013 lalu menca pai Rp 6 triliun. Saat ini, pemanfaatan BBM memberi kontribusi sekitar 14%. “Jadi nanti, biaya energi bisa kita tekan hingga 7%,” tandasnya. (ros)
Investor Daily, Jumat 22 Agustus 2014, hal. 9