Meskipun kinerja maskapai penerbangan pelat merah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. tangah ‘berdarah-darah’, manajemen optimistis dalam dua tahun mendatang kondisi akan membaik.
Ekspansi yang tengah dikebut perseroan disebut sebagai penyebab kinerja keuangan memburuk. Pada paruh pertama tahun ini, emiten dengan kode saham GIAA itu membukukan rugi sebesar Rp 2,3 triliun.
Sumber: Bisnis Indonesia, Selasa 19 Agustus 2014.