7 Proyek Migas Baru Segera Beroperasi

Jakarta – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan bakal ada tujuh proyek migas baru yang beroperasi pada semester kedua tahun ini. Proyek-proyek baru ini bakal membantu upaya SKK Migas merealisasikan target produksi 818 ribu barel per hari (bph).
Hal tersebut diungkapkan oleh Pelaksana Tugas Kepala SKK Migas Johanes Widjonarko. Menurut dia, pada semester pertama lalu, terdapat sepuluh proyekmigas baru yang telah beroperasi. Menyusul ke-10 proyek tersebut, tujuh proyek lain bakal mulai produksi (on stream) pada semester kedua ini. “Beberapa lapangan di antaranya adalah Lapangan Bayan dan Simenggaris,” kata dia saat jumpa pers di Jakarta, Senin (18/8).
Ke-7 proyek itu rincinya adalah Lapangan Bayan yang digarap Manhattan Kalimantan Investment Pte Ltd, Kerendan Gas Plant oleh Salamander Energy (Bangkanai) Ltd, South East Sumatera Development (Mila-A dan Asti-A) oleh CNOOC SES, Lapangan Beringin Pertamina EP, Lapangan Kepodang Petronas Carigali Muriah, dan pengembangan penuh South Belut oleh Conocophillips Indonesia Inc (Natuna). Ketujuh proyek ini bakal menambah produksi minyak sebesar 2.550 bph dan gas 401 juta kaki kubik per hari (million standard cubic feet per day/mmscfd).
Tambahan produksi lain yang cukup signifikan pada semester kedua nanti, lanjut Widjonarko, yakni dari peningkatan kapasitas produksi Blok Cepu. “Memang ada tambahan sekitar akhir Agustus atau awal September nanti sebesar 10 ribu bph dari Blok Cepu sehingga produksinya sampai 39 ribu bph,” ujar dia. Saat ini, produksi Blok cepu yakni berkisar 29 ribu bph.
Seluruh tambahan produksi itu bakal bisa meningkatkan produksi minyak yang sampai semester pertama lalu baru mencapai 788 ribu bph. Widjonarko optimis produksi minyak tahun ini bakal bisa sesuai dengan target APBN-P 2014 sebesar 818 ribu bph. Pasalnya, produksi minyak harian pada akhir pekan lalu sudah menyentuh angka 819 ribu bph.
“Sampai semester satu produksi belum mencapai target karena kendala cuaca buruk pada Januari-Maret lalu, itu jadi penyumbang terbesar. Tetapi kami tetap optimistis bisa mencapai target karena produksi kemarin sudah sampai 819 ribu bph,” jelas dia.
Selain mengandalkan tambahan produksi, Wijdonarko menuturkan, Indonesia masih memiliki stok mi­ nyak mentah sebesar 11,1 juta barel. Stok ini akan dimanfaatkan agar lifting optimal sehingga target penerimaan negara bisa terealisasi.
“Itu perlu adanya kerja ekstra bagaimana mengatur transportasi kapal yangmemindahkanminyak dari terminal hingga kilang Pertamina,” papar dia. Sementara itu, hingga semester I-2014, lifting minyak nasional tercatat sebesar 788 ribu bph atau 96,3% dari target 818 ribu bph.
Sementara produksi gas bisa direalisasikan melampaui target 6.853 mmscfd atau menyentuh 7.038 mmscfd. Selanjutnya, realisasi penerimaan negara tercatat sebesar US$ 20,1 miliar dari target US$ 29,7 miliar dan cost recovery US$ 10,9 miliar dari US$ 15 miliar.
Dari sisi kegiatan, SKK Migas mencatat realisasi sur vei seismik, geologi, dan geofisikan sampai semester pertama tercatat tercapai 49% atau seba­nyak 29 kegiatan. Kemudian, pemboran eksplorasi 40 sumur dari target 130 sumur (30,5%), sumur pengembangan 660 sumur dari 710 sumur (93,4%), sumur kerja ulang 428 sumur dari 528 sumur (81%), dan well service 14.044 sumur dari 16.500 sumur (85%).
Investor Daily, Selasa, 19 Agustus 2014, hal. 7

Print Friendly, PDF & Email

Share this post:

Related Posts

Comments are closed.