JAKARTA, KOMPAS — PT Bank Internasional Indonesia Tbk mendukung proyek pengembangan bandara yang dikelola PT Angkasa Pura II (Persero). Dukungan tersebut berupa fasilitas pinjaman berjangka sebesar Rp 1,5 triliun.”Penyediaan fasilitas pinjaman berjangka kepada AP II ini merupakan wujud komitmen BII mendukung upaya pemerintah dalam bidang pembangunan infrastruktur di Indonesia, termasuk pengembangan bandara sebagai pendukung transportasi udara dan pariwisata,” kata Presiden Direktur BII Taswin Zakaria dalam siaran pers, Senin (11/8).
Perjanjian kerja sama fasilitas pinjaman ditandatangani Taswin Zakaria dan Direktur Utama AP II Tri S Sunoko di kantor pusat AP II, Banten. Direktur Keuangan AP II Laurensius Manurung, Direktur Perbankan Bisnis BII Jenny Wiriyanto, dan Executive Vice President BII Ricky Antariksa turut hadir.
Taswin mengapresiasi AP II yang untuk pertama kalinya menghimpun sumber pendanaan dari perbankan dalam hal ini BII. Pinjaman BII kepada AP II tersebut diharapkan berkontribusi positif menggerakkan perekonomian nasional.
BII adalah bank umum yang 88,29 persen sahamnya dimiliki Malayan Banking Berhad (Maybank), grup keuangan terbesar di Malaysia. Per 30 Juni 2014, BII membukukan portofolio kredit Rp 106 triliun dan simpanan nasabah Rp 105,9 triliun.
Berkelas duniaTri S Sunoko mengatakan, kemitraaan AP II dengan BII merupakan salah satu upaya menjadikan Bandara Internasional Soekarno-Hatta berkelas dunia. Selain itu, kerja sama dengan BII menunjukkan kepercayaan dunia perbankan terhadap kinerja positif AP II.
”AP II sedang membangun dan mengembangkan hampir semua bandara yang dikelola AP II. Khusus Bandara Internasional Soekarno-Hatta, dana yang diperlukan sekitar Rp 26 triliun untuk periode 2007 hingga 2020,” kata Tri.
AP II membuka opsi pendanaan dari perbankan, lembaga keuangan nonbank, dan sumber lainnya untuk memenuhi kebutuhan sebagian dana investasi tersebut.
AP II merupakan perusahaan badan usaha milik negara yang mengelola 13 bandara di wilayah barat Indonesia, termasuk Bandara Soekarno-Hatta. Pengembangan Bandara Soekarno-Hatta di antaranya berupa pembangunan terminal 3 ultimate yang diproyeksikan sebagai terminal penumpang pesawat tercanggih di Indonesia.
AP II juga akan merevitalisasi terminal 1 dan terminal 2 setelah selesainya pembangunan terminal 3 ultimate tahun depan. Proyek tersebut meningkatkan daya tampung Bandara Internasional Soekarno-Hatta 177 persen menjadi 61 juta penumpang. Saat ini, kapasitas Bandara Soekarno-Hatta sebanyak 22 juta penumpang. (*/CAS)
Kompas 12082014 Hal. 20